BANGKINANG - Sebuah kejutan diberikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Kampar terkait upaya pengisian kekosongan jabatan Wakil Wakil Bupati Kampar untuk sisa masa jabatan periode 2017-2022.

Pada rapat pleno yang dipimpin Ketua DPD Partai Golkar Kampar Ahmad Fikri dan digelar di kantor DPD Partai Golkar Kampar di Jalan Ahmad Yani, Bangkinang, Senin (13/1/2020) sore, DPD Partai Golkar Kampar akhirnya memutuskan nama Hj Maryenik Yanda SH sebagai Calon Wakil Bupati Kampar untuk sisa masa jabatan 2017-2022 dalam rapat pleno tersebut.

Nama Maryenik memang tak disangka-sangka publik Kampar sebab kalaupun Golkar mengajukan kader sendiri sebagai orang yang bakal mendampingi Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto maka Golkar diperkirakan akan mengajukan nama seperti H Masnur yang merupakan salah satu kader senior yang juga memiliki track record dan pengalaman di pemerintahan karena pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Kampar dan sukses pula menjadi anggota DPRD Provinsi Riau selama dua periode.

Kemudian nama yang juga disebut-sebut sebelumnya adalah Ahmad Fikri. Mantan Ketua DPRD Kabupaten Kampar selama dua periode memegang tampuk kepemimpinan Golkar Kampar.

Maryenik Yanda bagi Golkar bukanlah orang asing atau orang baru sebab saat ini putri mantan anggota DPD RI Almarhumah Hj Mainamah Umar ini saat ini merupakan Bendahara DPD Partai Golkar Provinsi Riau.

Maryenik juga pernah menjadi calon anggota legislatif untuk DPRD Provinsi Riau Daerah Pemilihan Kabupaten Kampar pada pemilu tahun 2009 lalu. Namun pada pemilu 2019, kakak kandung anggota DPD RI Misharti ini maju dari Dapil I Kota Pekanbaru.

Rapat pleno ini dihadiri Wakil Ketua DPD Partai Golkar Riau Bidang Pemenangan Pemilu dan Koordinator Daerah Kabupaten Kampar H Masnur, Sekretaris DPD Partai Golkar Riau Rizaldi, Sekretaris DPD Partai Golkar Kampar Repol dan sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Kampar.

Wakil Ketua DPD Partai Golkar Riau Bidang Pemenangan Pemilu dan Koordinator Daerah Kabupaten Kampar H Masnur kepada wartawan mengatakan, sebelum penetapan Maryenik, pleno terlebih dulu mencabut rekomendasi DPD Partai Golkar Kampar sebelumnya yang memutuskan Ahmad Fikri yang diajukan sebagai Calon Wakil Bupati Kampar.

Pencabutan rekomendasi ini karena Ahmad Fikri mundur dari proses pencalonan ini.

Lebih lanjut Masnur menjelaskan beberapa alasan DPD Partai Golkar Kampar maupun DPD Partai Golkar Riau memutuskan nama Maryenik. Alasan pertama karena melihat track record Maryenik yang aktif di beberapa organisasi dengan memegang sejumlah jabatan ketua seperti Ketua DPC Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Pekanbaru, Ketua Pengajian Al Hidayah, Bendahara Umum Badan Kontak Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Riau dan Bendahara DPD Partai Golkar Riau.

"Cukup banyak organisasi yang digeluti beliau," beber Masnur.

Ia juga menceritakan bahwa perolehan suara Maryenik Yanda pada Pileg 2009 di Kampar juga cukup signifikan. "Beliau mencaleg 2009 bersama saya tapi beliau rangking empat, suaranya cukup bagus," imbuh mantan Ketua DPRD Kabupaten Kampar dan anggota DPRD Riau dua periode ini.

Pertimbangan lain Golkar memutuskan nama Maryenik karena dia merupakan putri daerah Kampar. Seperti diketahui, Maryenik berasal dari Desa Teratak Buluh dan putri seorang tokoh Riau Almarhum Hj Hj Maimanah Umar.

Selain itu pertimbangan keluarga, Maryenik yang sukses berkarir di pemerintahan baik sebagai birokrat di Pemko dan Pemprov Riau maupun sebagai anggota DPD RI. Keluarga ini dari dulu juga dikenal bertungkus lumus memajukan dunia pendidikan dengan mendirikan beberapa sekolah di bawah Yayasan Masmur.

"Jadi, kalau dilihat track record, rekam jejaknya, disamping dia aktif di Golkar juga punya rekam jejak mumpuni dan layak menjadi Wakil Bupati Kampar," ucap Masnur.

Kendati demikian, Masnur mengakui Golkar memiliki tugas berat untuk menggolkan Maryenik sebagai Wakil Bupati Kampar yang akan mendampingi Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto. "Tadi disepakati leading sector untuk melakukan komunikasi politik baik dengan Bupati Catur Sugeng Susanto maupun dengan pimpinan partai koalisi lainnya diembankan kepada pengurus DPD Partai Golkar Kampar," terangnya.

Sebagai kader Golkar, Bupati Catur yang notabene merupakan kader Golkar maka pengurus dan Calon Wabup Maryenik akan sowan kepada Catur dan ini merupakan bagian dari etika politik.

Partai Golkar kata Masnur, juga memberi tugas kepada calon secara pribadi melakukan komunikasi politik dengan pengurus parpol koalisi yakni Gerindra, PPP, PKS, NasDem dan PKB. Penjajakan dan komunikasi politik tidak hanya dengan pengurus partai ditingkat kabupaten, provinsi tapi juga dengan pengurus ditingkat pusat.

"Ini akan dikeroyok bersama pengurus Partai Golkar agar kita bisa mendapatkan posisi Wabup," katanya.

Sementara itu, Maryenik sendiri usai mengikuti rapat pleno DPD Partai Golkar Kampar ketika ditemui di salah satu kafe di Bangkinang mengaku sebagai kader Partai Golkar Kampar ia harus taat dan patuh dengan keputusan partai. "Artinya, ini semua atas izin Allah SWT," cakap Maryenik.

"Kalau Allah mengizinkan saya siap bergandeng tangan dengan Bapak Catur," imbuhnya.

Jika diamanahkan duduk sebagai Wakil Bupati Kampar, Maryenik ingin membangun Kampar lebih baik lagi dan berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Program kita meningkatkan pelayanan publik sehingga masyarakat bisa menggunakan pelayanan publik dengan baik," katanya.

Mengenai sosok perempuan, menurutnya saat ini banyak perempuan yang sukses menjadi pemimpin seperti Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sebagai perempuan yang memiliki naluri keindahan dan ramah tamah ia ingin bersanding dengan sosok laki-laki pada diri Catur Sugeng Susanto sebagai pemimpin Kampar.

"Bupati seorang laki-laki dan dengan adanya perempuan yang mendampingi beliau dan adanya kerjasama ini sehingga saya bisa banyak berbuat untuk kampung halaman sendiri," pungkasnya. ***