RENGAT, GORIAU.COM -Kendati para ibu rumah tangga (IRT) sudah banyak yang resah akibat gas elpiji ukuran 12 kg sulit didapat di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), khususnya di Kecamatan Rengat, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Dissperindakpas) ngaku tak tahu penyebab langkahnya elpiji tersebut, padahal sudah berlnsung lama.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Inhu, Winaldi ketika dikomfirmasi warawan, Senin (9/12/2013) mengaku belum mengetahui penyebab kelangkaan tabung gas elpiji 12 kg tersebut. Sebab hal itu merupakan kewenangan langsung pihak Pertamina.

Namun untuk tabung gas elpiji 3 kg, Winaldi mengakui beberapa waktu lalu sempat terjadi kelangkaan akibat peningkatan kebutuhan ditengah masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat yang awalnya enggan menggunakan tabung gas elpiji 3 kg, saat ini beralih ke tabung gas elpiji 3 kg.

"Awalnya saat konversi dari minyak tanah ke gas, jumlah kepala keluarga yang menggunakan gas elpiji 3 kg hanya 66.000 KK, tetapi saat ini sudah meningkat hingga 80.000 KK", jelasnya.

Meski demikian, beberapa waktu lalu sudah ada penambahan pasokan untuk tabung gas elpiji 3 kg sebanyak 560 tabung per pekan. Namun jumlah itu tetap belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tabung gas elpiji 3 kg.

"Sebagai solusi tahun 2014 mendatang kita kemungkinan akan coba gunakan kartu kendali sehingga distribusi tabung gas elpiji 3 kg tepat sasaran karena memang hanya diperuntukkan bagi masyarakat menengah kebawah dan UMKM", jelasnya.(jef)