JAKARTA - Gebrakan Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto yang menggelar Virtual Wushu Championships 2020 di tengah pandemi Covid 19 cukup sukses. Bahkan, penyelenggaran event nasional memperebutkan Piala Airlangga Hartarto secara virtual pertama kali ini disebut mampu  membakar semangat atlet-atlet wushu dari berbagai daerah untuk bisa meraih prestasi. 

"Virtual Wushu Championships 2020 sukses. Saya kira di tengah pandemi Covid 19 minat atlet wushu untuk berkompetisi berkurang, tetapi faktanya peserta membludak. Sebanyak 632 atlet dari berbagai daerah ikut tampil. Dan, saya juga benar-benar merasakan semangat anak-anak terbakar untuk meraih prestasi setelah hampir setahun tidak menjalani kompetisi akibat pandemi Covid 19," kata pelatih sekaligus pemilik Sasana Wushu Laba Laba Sakti Jakarta Utara, Fready Hartono saat dihubungi nelalui telepon selular, Sabtu (17/10/2020). 

"Kita harus berterima kasih kepada pak Airlangga Hartarto yang begitu komit dalam melakukan pembinaan wushu dengan melakukan berbagai terobosan agar pembinaan wushu tidak terhenti di berbagai daerah pada masa pandemi Covid 19. Tepat sekali pelaksanaan Virtual Wushu Championships 2020 digelar apalagi dengan protokol kesehatan yang sangat ketat," tambahnya.

Selain melakukan terobosan, kata Fready, PB WI juga melakukan pelatnas wushu jangka panjang yang materinya bukan hanya atlet senior tetapi juga atlet junior. Bahkan, PB WI membuat aturan dimana atlet pelatnas tidak diperkenankan tampil pada Virtual Wushu Championships 2020 yang juga dijadikan ajang seleksi kejuaraan dunia wushu junior dan Olympic Youth Games 2021. 

"Tidak tampilnya atlet pelatnas pada Virtual Wushu Championships 2020 ini memberikan kesempatan bagi atlet-atlet junior lain untuk meraih prestasi. Jadi, mereka punya peluang untuk bisa menjadi atlet nasional," jelasnya.  

Apa yang diungkapkan Fready Hartono tentang terbakarnya semangat atlet di Virtual Wushu Championships 2020 sebuah fakta. Sebanyak 10 atlet wushu Sasana Laba Laba Sakti yang diterjunkan mampu menempati posisi runner up dengan mengoleksi 7 emas dan dua perunggu padahal mereka hanya menjalani latihan selama sebulan penuh. Bahkan, Patricia Geraldine mampu mencetak hattrick dengan menyumbangkan 3 dari 7 emas yang diraih tersebut. 

Fready Hartono, pelatih Laba Laba Sakti Jakarta. 

"Tadinya, Laba Laba Sakti tampil tanpa target karena waktu persiapan pendek. Eh.. ternyata motivasi anak-anak yang begitu besar mampu mengantarkan Laba Laba Sakti sebagai runner up. Dan, Patricia Geraldine tampil sebagai pahlawan dengan menyumbangkan 3 medali emas. Ini benar-benar luar biasa di tengah pandemi Covid 19 mereka mampu menunjukkan kualitasnya," ungkap mantan perah perunggu Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalimantan Timur 2008 ini. 

Sasana Laba Laba Sakti yang berdiri sejak tahun 1993 ini telah melahirkan beberapa atlet yang meraih prestasi di ajang event internasional. Yakni, Patricia Geraldine yang meraih perunggu pada Kejuaran Dunia Wushu Junior di Brasil 2018 dan medali perak pada kejuaraan Asia di Brunei 2019, Christina Maria Gweneth Samudi yang meraih dua perak pada Kejuaraan Kungfu Internasional di Bali 2018, dan Lawrence Dean Kurnia yang meraih tiga perak pada Kejuaraan Kungfu Internasional di Bali 2018. 

"Laba Laba Sakti memang belum banyak memproduksi atlet nasional. Saat ini, Lawrence Dean Kurnia yang masuk dalam Tim Pelatnas Wushu Indonesia yang dipersiapkan ke berbagai event internasional, Mudah-mudahan ke depan bisa lebih banyak lagi karena kita akan membuka cabang Sasana Laba Laba Sakti di Jakarta Timur yang merupakan fasilitas dari salah satu orang tua atlet," kata Fredy Hartono yang juga pelatih pelatnas khusus Taolu. 

Sebanyak 7 medali emas Laba Laba Sakti Jakarta disumbangkan Celestine Aiko Erdest (Qiang Shu Junior C Putri), Chritsina Maria Gweneth Samudi (Nan Quan Junior B Putri), Ecclesio Ryuu Erdest (Jian Shu Junior C Putra), Ignatius Kevin Wijaya (Qiang Shu Junior C Putra), Patricia Geraldine (Qiang Shu Junior A, Chang Quan Junior A Putri dan Jian Shu junior A putri).  Sedangkan dua medali perunggu lewat penampilan Richard Dean Kurnia (Dao Shu Junior C dan Chang Quang Junior C Putra). ***