PEKANBARU - Kepala Satpol PP Pekanbaru Agus Pramono, mengakui masih saja ada tempat - tempat usaha yang menyalahi aturan selama bulan Ramadhan tahun 2019 di Kota Pekanbaru, seperti warnet, panti pijat, rumah makan, dan hiburan malam. Oleh karena itu, pihaknya tidak menolak niat dari From Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru yang hendak bersinergi untuk menertibkan tempat - tempat yang berpotensi terjadinya kemaksiatan tersebut.

"Tim yustisi itu ada Satpol PP, kepolisian, TNI dan dari Majelis Ulama, jadi kalau mereka (FPI, red) mau ikut, kita silahkan. Tentu ada arahan dan petunjuknya, tidak semata - mata saya punya kekuatan 30 misalkan, dari mereka juga 30, tentu jumlah mereka lebih sedikit," ujar Agus Pramono, Selasa, (14/5/2019).

Agus mengatakan, pihaknya juga tentu berusaha mencegah terjadinya aksi anarkis dari organisasi - organisasi tertentu dan hal - hal yang tidak diinginkan lainnya.

Sementara itu, ia mengatakan, selain FPI, memang ada banyak organisasi Islam lain ingin bergabung untuk menjaga ketertiban Ramadhan. Namun, selama ini pihaknya memang menolak, karena selama ini telah melibatkan kepolisian dan TNI.

"Banyak juga organisasi yang cinta terhadap Ramadhan mau bergabung, seperti LAM, tetapi saya tolak dulu. Hanya saya dengan kepolisian dan TNI dan dinas terkait," ujarnya. ***