JAKARTA - Jenderal (Purn.) TNI Fachrul Razi ditunjuk menjadi Menteri Agama RI Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 23 Oktober 2019 di Istana, Negara, Jakarta. Urusan radikalisme, menjadi PR yang disebut Jokowi untuk ditangani Facrul.

Radikalisme dalam konteks intolerasi atau pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan, memang tidak sedikit terjadi di Indonesia. Data Setara Institute menyebutkan, dari 202 pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia pada tahun 2018, ternyata 72 diantaranya dilakukan oleh penyelenggara negara, seperti oknum kepala daerah, aparat desa, Polisi/TNI dan Institusi Pendidikan.

Dengan data itu, mencegah penyelenggara negara menjadi aktor pelanggar kebebasan beragama dan berkeyakinan, menjadi PR bagi Fachrul.

Dalam sebuah telewicara dengan MetroTV, pada Rabu (23/10/2019) malam, Fachrul mengatakan, sebagai orang yang juga pernah menjadi aparat, melihat permasalahan dari data tersebut tak bisa sepihak.

"Jadi kadang-kadang memang kalau kita lihat dari satu pihak, kita bisa salah, oleh sebab itu saya juga tidak berani menjawab secara tegas bahwa terapinya seperti ini, tapi jelas kita harus duduk sama-sama, kita bahas kasus per kasus," kata Fachrul.

Ia melanjutkan, pihaknya sangat takut untuk serampangan mengambil tindakan. Menurutnya, "kalau kita mengambil tindakan gegebah, justru menimbulkan intoleransi yang lebih besar,".

"Tapi percayalah! Saya ini Menteri Agama Republik Indonesia, Saya bukan Menteri Agama Islam, itu perlu saya pegang teguh," tegasnya.

Dengan memegang teguh prinsip itu, Fachrul meyakini, langkah-langkahnya sebagai Menteri Agama, Kebijakan-kebijakan yang Ia tetapkan, "betul-betul bisa mewadahi atau mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan intoleransi tadi,".

Seperti diketahui, saat mengenalkan menteri-meneteri Kabinet Indonesia Maju di Istana, Presiden Jokowi mengatakan, "Bapak Jenderal Fachrul Razi sebagai menteri agama. Ini urusan (Menag) berkaitan dengan radikalisme, ekonomi umat, industri halal saya kira, dan terutama haji berada di bawah beliau,".***