JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta semua pihak agar mengimplementasikan nilai-nila yang terkandung dalam 4 Pilar Kebangsaan dalam praktik kehidupan sehari-hari.

"Jangan Cuma disosialisasikan, tapi benar-benar menjadi praktik perilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat," ungkap Puan disela-sela acara Riding Kebangsaan Empat Pilar MPR RI, di kompleks Parlemen, Minggu (23/2/2020).

Riding Kebangsaan 4 Pilar MPR RI merupakan rangkaian acara sosialisasi nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Hadir dalam acara ini Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang didampingi sejumlah pimpinan MPR, Wapres ke 6 Try Sutrisno, Jaksa Agung, dan ratusan Bikers dari berbagai klub motor. Wapres KH. Maruf Amin membuka acara yang juga diisi lomba cerdas cermat 4 Pilar MPR RI.

Menurut Puan, praktik nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana. "Menolong tetangga, bergotong royong, serta menghormati perbedaan suku dan agama," ungkap penerima Doktor (HC) dari Undip ini.

Puan juga meminta sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dilakukan secara kreatif dan menyasar semua kelompok masyarakat. "Manfaatkan platform media sosial dan interaktif agar anak-anak muda memahami 4 Pilar Kebangsaan,".

Puan yang hadir mengenakan kaos seragam Ikatan Motor Besar Indonesia secara khusus berterima kasih kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai penyelenggaran acara.

"Terima kasih kepada Pak Bambang Soesatyo yang selalu menjaga Empat Pilar Kebangsaan sesuai pesan dari almarhum Pak Taufik Kiemas," ujar Puan saat berjabat tangan dengan ketua MPR RI.

Sejarah tercetusnya 4 Pilar Kebangsaan diprakarsai oleh Taufiq Kiemas, ketua MPR yang terpilih secara aklamasi pada tahun 2009. Setelah terpilih, Taufiq secara marathon melakukan berbagai rapat dengan ketua fraksi MPR untuk membuat sebuah program sosialisasi Undang-Undang Dasar 1945 dan juga Pancasila.

Dari sinilah gagasan 4 pilar kebangsaan berawal. Gagasan ini dibuat untuk menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan serta mengamalkan pancasila.

"Kita tidak ingin NKRI terpecah seperti Yugoslavia dan Soviet," pesan almarhum Taufiq Kiemas yang juga ayahanda Puan Maharani.***