JAKARTA - Delegasi DPD RI yang berkunjung ke Meksiko telah menemukan peluang-peluang bisnis di bidang perikanan dan transportasi laut serta rempah-rempah di negara ini yang dapat digarap oleh pelaku usaha dari Indonesia.

Peluang-peluang usaha itu tersingkap dalam pertemuan antara delegasi DPD RI dan pimpinan Kadin Meksiko menjelang diadakannya pertemuan pimpinan parlemen negara-negara MIKTA di sini pada 7 November 2019.

Atas penugasan Ketua DPD RI AA Lanyalla Mahmud Mattalitti, Wakil Ketua DPD RI Senator Sultan Baktiar Najamudin dan Wakil Ketua Badan Kerjasama Parlemen Richard Hamonangan Pasaribu mengadakan pertemuan dengan Ketua Kadin Meksiko untuk ASEAN Michel Santibanez serta Wakil Ketua Umum Kadin Meksiko Jorge Lopez Morton pagi ini (6/11) dan mendapat banyak informasi tentang peluang-peluang usaha yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis di Tanah Air.

Ketika pertemuan itu dimulai, Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin menjelaskan kepada pimpinan Kadin Meksiko bahwa di lebih dari 500 kabupaten/kota di Indonesia terdapat banyak peluang usaha yang dapat digarap oleh pengusaha Meksiko dan kedua pihak dapat bekerjasama secara lebih luas lagi, baik dalam skala besar, sedang, maupun kecil.

Sultan Baktiar juga mengatakan, sektor ekonomi kreatif sedang berkembang dengan sangat pesat di Indonesia sehingga memudahkan terjadinya interaksi secara lebih cepat dan lebih luas dengan mitra-mitra dari luar.

Namun demikian, katanya, kendala terbesar dalam perdagangan bilateral adalah bahwa pelaku usaha di kedua negara tidak saling mengetahui tentang potensi dan peluang-peluang yang ada.

"Karena itu kita perlu mengidentifikasi lahan-lahan baru untuk bisa bekerjasama secara lebih massif lagi, mulai dari investasi sampai perdagangan," ujar Sultan Baktiar.

Menanggapi pernyataan itu, Jorge Lopez Morton mengakatakan, "Yang sekarang kami pikirkan adalah bagaimana caranya agar kami bisa berdagang tanpa harus bepergian".

Ia mengusulkan agar diadakan semacam forum teleconference secara rutin yang melibatkan pelaku usaha dari kedua negara. "Mungkin pada walnya masing-masing pihak hadirkan 30 pengusaha secara live di layar untuk berinteraksi," katanya.

Kepada delegasi DPD RI yang didampingi Duta Besar RI untuk Meksiko Cheppy T. Wartono itu pimpinan Kadin Meksiko menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peluang sangat besar untuk meningkatkasn ekspornya ke Meksiko, khususnya untuk berbagai jenis ikan laut dan ikan air tawar sebab setiap tahun Meksiko menghabiskan miliaran dollar untuk mengimpor ikan tetapi konsumsi dalam negerinya terus meningkat dan melebihi pasokan.

"Kami masih membutuhkan lebih banyak lagi ikan air tawar dan ikan laut. Pasarnya sangat besar di sini dan Anda akan heran melihat keuntungannya karena kami menghabiskan miliaran dolar setiap tahun untuk membeli ikan," ujar Jorge Lopez Morton.

"Bahkan permintaan akan ikan mujair dan ikan air tawar lainnya sangat besar di negeri kami, tetapi pasokannya tidak cukup," imbuhnya.

Untuk ikan mujair saja setiap tahun negara ini membutuhkan sekurang-kurangnya 50.000 ton, belum lagi ikan air tawar lainnya dan ikan laut.

Sementara itu permintaan akan ikan tuna sangatlah besar tetapi pasokan masih minim. Bukan hanya untuk ekspor produk perikanan Indonesia memiliki peluang untuk menguasai pasar Meksiko, negara ini bahkan tidak memiliki perusahaan ekspedisi muatan kapal laut.

"Kami tidak punya kapal. Pernah ada satu kapal feri untuk angkut penumpang tetapi sudah rusak. Kini hanya ada satu kapal feri untuk angkut barang tetapi itu terlalu kecil, akibatnya kami tidak bisa berdagang melalui laut," kata Jorge.

"Kalau saja ada kapal untuk angkut barang melalui Laut Karibia, pastilah ini menjadi sumber keuntungan yang luar biasa. Dan saya sangat yakin, peluang-peluang bisnis ini sangat besar untuk anda," tukasnya.

Sebab kata Dia, di bidang ini Indonesia tidak akan punya pesaing. Michel Santibanez menambahkan bahwa Meksiko sangat membutuhkan fasilitas transportasi laut semacam ini untuk menunjang perekonomiannya.

"Dan kami bisa menyediakan mitra lokal bila ada pengusaha Indonesia yang mau masuk ke sini."

Sementara itu, Dubes Cheppy menjelaskan bahwa Kadin Indonesia Komite Meksiko akan segera menunjuk ketuanya yang akan berkunjung ke Meksiko sekitar akhir November untuk menjalin kerjasama yang lebih erat lagi. Menanggapi itu, Michel Santibanez menjelaskan bahwa pihak Kadin Meksiko akan sangat senang bila terjalin kerjasama yang lebih luas lagi.

Dubes Cheppy juga sudah merencanakan untuk mengadakan pameran Indonesia di Meksiko pada 2020 demi mempromosikan keunggulan dan peluang sektor pariwisata, investasi, budaya dan perdagangan Indonesia di Meksiko.

Selain membutuhkan produk perikanan dan fasilitas muatan kapal laut dari Indonesia, Meksiko juga sangat membutuhkan berbagai jenis bumbu masak dan rempah-rempah lainnya dari negeri kita, baik untuk industri kuliner maupun untuk industri kosmetika, ujar kedua pimpinan Kadin Meksiko tersebut.

"Selama ini Meksiko mengimpor rempah-rempah dari Amerika Serikat, namun sekarang ia ingin melakukan diversifikasi. Di sini pun pelaku UMKM dari Indonesia dapat berpartisipasi," ujar Jorge.

Sebab industri aromatik di Mexico sangat besar dan membutuhkan suplai bahan baku dalam jumlah sangat besar pula.

Selama ini, beberapa komoditas yang dijual Indonesia ke Meksiko adalah minyak kelapa sawit dan karet. Sebaliknya, Meksiko melihat sektor kesehatan sebagai salah satu sektor yang potensial di Indonesia, seperti peralatan medis dan farmasi karena tingginya permintaan dari Indonesia di sektor ini.***