BAGANSIAPIAPI - Peran kalangan santri tidak diragukan, dalam setiap rekam jejak sejarah perjuangan bangsa. Bukan hanya berkontribusi nyata pada masa perjuangan fisik saja bahkan sampai pada era kemerdekaan ini peran santri dalam mengisi pembangunan sangat kompleks, mencakupi berbagai bidang.

Demikian disampaikan Ketua PC GP Ansor Rohil Mukim Prayoga SPdI, Rabu (24/10/2018) menyikapi momen Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 tingkat Rohil yang telah digelar di lingkungan Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah, Simpang Benar, Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan kemarin.

"Hari santri nasional bukanlah upaya eksklusifme kaum santri dari komponen lainnya di negeri ini, dan juga bukan sekedar hadiah pemerintah kepada salah satu kelompok tertentu yang kekeh mendorong lahirnya payung hukumnya," tukas Mukim Prayoga.

Sejatinya tambah Mukim, HSN hanyalah upaya meluruskan perjalanan sejarah dan mengenang perjuangan para ulama, Kiayi dan santrinya. Dan itu di peruntukan untuk seluruh komponen anak negeri.

HSN juga bukan untuk bangga-banggaan bagi mereka yang pernah atau sedang menimba ilmu di lembaga pendidikan tradisional warisan leluhur khas nusantara tersebut, tapi lebih pada penanaman rasa cinta tanah air di dalam hati setiap putra/putri negeri ini dengan keyakinan bahwa hubbul wathon minal iman.

"HSN itu milik kita semua bukan milik lembaga dan organisasi tertentu, sama hal dengan hari pendidikan Nasional yang menjadi agenda dunia dan program kependidikan kita. Santri dan pelajar itu sama, mereka adalah para generasi penerus cita-cita, penyambung estafet kepemimpinan negeri ini, dan pewaris yang sah dari tumpah darah negeri ini," tambahnya.

Pesantren dan lembaga sekolah umum  lainnya juga sama-sama merupakan kekayaan negeri ini yang mungkin tidak dimiliki oleh negeri lain.

"Untuk itu perlu kita jaga dan kita rawat eksistensi nya," pungkasnya.  ***