PEKANBARU - Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri langsung mendatangi Kantor perwakilan Gojek Indonesia di Jalan Sudirman, usai aksi damai ratusan driver, pada Senin (27/7) siang. Mendadaknya kedatangan Azwendi, membuat para pekerja yang ada tak bisa menjawab pertanyaan politisi Demokrat tersebut.

"Kita tidak main-main, ini menyangkut perut dan hidup orang banyak. Pagi-pagi kita (dewan) didatangi teman-teman driver, dan saya mendengar langsung laporan betapa penghasilan mereka berkurang drastis akibat beberapa program yang dibuat perusahaan GoJek," ujarnya.

Azwendi menyayangkan kebijakan manajemen Gojek yang dinilainya seperti sangat egois. Dimana, kebijakan manajemen dilakukan saat orderan baru saja bernajak normal pasca PSBB dan tidak ada sosialisasi.

"Orderan mereka saya rasa baru beranjak normal pasca PSBB dicabut. Sekarang, dihajar lagi dengan pemotongan ini, itu dari perusahan. Lebih gawat lagi, saya dengar tadi tanpa ada sosialisasi program Berkat ini diterapkan. Jelas merugikan driver," tegasnya.

Karena tak berhasil menemui pimpinan GoJek, Azwendi pun menyampaikan kepada perwakilan perusahaan yang diwakili Tim Operasional dan Erci Regional Coordinator untuk mendatangkan pimpinan GoJek Pekanbaru pada Rabu lusa untuk hearing bersama DPRD.

"Rabu 28 Juli saya tunggu di DPRD. Surat resmi hari ini akan saya buat dari Lembaga. Sekali lagi kita tegaskan DPRD tidak akan main-main kalau persoalan seperti ini," sebutnya.

Sementara Tim Operasional Gojek Gilang memastikan akan menyampaikan kepada pimpinan mereka atas kehadiran dan panggilan dari lembaga DPRD. "Segera saya laporkan. Karena disini saya cuma pekerja biasa dan tidak bisa mengambil keputusan," terangnya.

Berdasarkan berita sebelumnya para mitra mendapatkan bonus dari GoJek sebesar Rp120ribu, bonus yang diterima oleh driver sendiri perlahan-lahan turun menjadi Rp80ribu kemudian yang terakhir turun lagi menjadi Rp55ribu. Hal ini memicu driver menggelar aksi unjuk rasa.

"Sekarang tidak ada bonus sama sekali, yang ada program Berkat sejak satu bulan yang lalu," ujar Media sebagai perwakilan aksi.

Berbeda dengan namanya, Media menjelaskan program Berkat yang dikeluarkan oleh PT Gojek Indonesia sama sekali tidak menguntungkan para mitranya. Ia menjelaskan untuk mendapatkan 14 poin dari jam 08.00 WIB sampai 20.00 WIB, dimana sebagian besar driver tidak bisa mencapainya. 

"Buat apa program berkat ada kalau statusnya tidak bisa tercapai, kalaupun tercapai itu tidak ada penambahan. Minimal 10 orderan itu sudah mencapai Rp100ribu, dan itu tidak ada penambahan dari kantor (GoJek)," pungkasnya. (Advetorial)