SELATPANJANG - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti menyikapi penyampaian banyak pihak terkait rencana Zikir Kebangsaan oleh GP Ansor. Rapat pun telah digelar dan keluarlah pernyataan sikap.

Hasil rapat pihak LAMR Kepulauan Meranti tanggal 19 September 2018 siang, diperoleh 4 butir pernyataan sikap.

LAMR Kota Sagu menolak secara tegas atas rencana penyelenggaraan kegiatan Zikir Kebangsaan tersebut di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya dan Riau pada umumnya.

Sebab, menurut hemat pihak LAMR Kepulauan Meranti, Zikir Kebangsaan yang digagas GP Ansor itu dapat menimbulkan berbagai penafsiran, politisasi dan menjadi pemicu polemik yang dapat menjejas kondisi yang kondusif di tengah-tengah masyarakat.

LAMR Kepulauan Meranti juga meminta pihak-pihak berwenang untuk tidak mengeluarkan rekomendasi maupun izin terhadap penyelenggaraan kegiatan dimaksud.

"Kami tidak bertanggungjawab atas segala akibat yang mungkin timbul sebagai konsekuensi atas penyelenggaraan kegiatan itu," ujar Datuk Seri Muzamil Baharuddin, Ketua Umum DPH LAMR Keupulauan Meranti.

Dalam surat pernyataan sikap itu, selain ditandatangani Datuk Seri Muzamil Baharuddin, juga ditandatangani Ketua Umum MKA Datuk Seri H Ridwan Hasan.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ketum GP Ansor Yaqut Cholil akan melakukan kunjungan ke berbagai daerah untuk menggelar Zikir Kebangsaan.

Khusus di Riau, mendapat penolakan keras dari berbagai elemen. Yaqut diminta untuk mengintropeksi diri dan tidak mengajar masyarakat Riau tentang arti kesetiaan pada NKRI. Sebab, sangat besar jasa Kerajaan Siak dalam pembentukan NKRI.

Kritik pedas dilontarkan sastrawan Riau Syaukani Al Karim Kepada Ketum GP Ansor Yaqut Cholil. Syaukani merasa geli dan jijik ketika mendengar kabar bahwa GP Ansor akan berkhutbah tentang kebangsaan, NKRI, Pancasila, di Riau.

Yaqut dianggap mengidap amnesia sejarah. Yaqut terkesan tidak mengetahui sejarah Kerajaan Siak yang telah menymbang 10 provinsi, 2 daerah jajahan, 39 butir berluang, uang 12 juta gulden, menyumbang emas dan memberikan bahasa.

Disampaikan juga kepada Yaqut, bahkan sampai hari ini, tanah kami, mulai dari blok kangguru Dumai, dan Pakning, masih menyusukan negeri ini dengan 900 ribu barrel setiap hari. Kami berikan juga hasil hutan, kelapa sawit, hasil laut, dan berbagai komoditas lain.

Purwaji, Ketua GP Ansor Riau juga mendapat penolakan dari sejumlah orang saat datang ke LAM Riau. Untuk di Kepulauan Meranti, tak hanya LAMR, berbagai elemen juga memberikan sikap tegas bahwa mereka juga menolak Zikir Kebangsaan itu. ***