JAKARTA - Demonstran penolak UU Cipta Kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bergerak mendekat ke Istana Merdeka. Supaya demo tidak berujung rusuh lagi, mereka mewanti-wanti supaya saling waspada terhadap keberadaan impostor.

"Waspada impostor," kata Koordinator Wilayah BEM Se-Jabodetabek-Banten Aliansi BEM SI, Bagas Maropindra, mengenai persiapan demo, disampaikan kepada wartawan, Jumat (16/10/2020).

Impostor adalah istilah yang diambil dari game Among Us yang sedang viral. Game ini jadi permainan favorit di masa pandemi Covid-19 ini.

Dalam game Among Us, impostor adalah penjahat yang menyamar sebagai kru kapal. Impostor ini berbahaya. Meski begitu, impostor sulit dibedakan dengan kru kapal lainnya. Impostor ini dianalogikan mirip provokator dalam demonstrasi damai. Si provokator bisa bikin kondisi aman menjadi kerusuhan.

"Kami memastikan masa aksi BEM SI terlepas dari tindakan anarkis, perusuh, apalagi provokator. BEM SI juga bukan masa aksi bayaran, tunggangan, dan lain-lain," kata Bagas.

Hingga saat ini, Bagas menyampaikan ada 600 orang yang telah terhitung bakal ikut demo. Namun jumlah ini belum final. Mereka semua akan mendekat ke Istana Merdeka, tepatnya di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat.

"Untuk mengantisipasi (provokator), kami akan rapatkan barisan. Tidak melibatkan massa aksi lain, apalagi yang tidak pakai almamater kampus," kata dia.

Adapun tuntutan dan pernyataan sikap Aliansi BEM SI, sebagai berikut:

1. Mendesak Presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU CiptaKerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 20202. Mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suararakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja3. Mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi4. Mengajak Mahasiswa Seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan.***