JAKARTA -  Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dengan tujuan mengejar prestasi Olimpiade resmi memiliki payung hukum yakni Peraturan Presiden (Perpres) No 86 tahun 2021. Hal itu disampaikan Menpora Zainudin Amali pada acara puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 yang digelar di GOR POPKI Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2021).

"Bapak Presiden Pak Joko Widodo pada hari ini tanggal 9 September 2021 telah menandatangani Perpres Nomor 86 tahun 2021 tentang Desain besar Olahraga Nasional. Ini juga sebagai penanda bahwa hari ini lahir harapan baru untuk prestasi olahraga Indonesia.

Dengan ditandatanganinya Perpres pada hari ini oleh Bapak Presiden itulah sebagai penanda dari dimulainya implementasi Desain Besar Olahraga Nasional," kata Menpora Amali.
Dalam laporannya, Menpora Amali menyampaikan tema Haornas tahun 2021 ini yaitu "Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju". Menurutnya, tema ini diangkat sebagai jawaban atas perintah Presiden Joko Widodo pada Haornas tahun 2020 lalu.

Dalam arahannya kepada Menpora dan stakeholder olahraga, Jokowi meminta untuk melakukan review total terhadap ekosistem olahraga nasional dan melakukan perbaikan tata kelola pembinaan prestasi serta melakukan sinergitas antara pemangku kepentingan olahraga nasional dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah.

Dengan demikian, Menpora Amali dan stakeholder menyusun Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai panduan dan pedoman dalam pembinaan prestasi olahraga.

"Kita sadar bahwa tidak ada prestasi yang dihasilkan dengan instan. Untuk menghasilkan prestasi olahraga dibutuhkan pembinaan jangka panjang, yang terencana terstruktur dan berkesinambungan," kata Menpora Amali.

Namun demikian, hal itu harus ada dukungan elemen-elemen penunjang lainnya. Disamping itu, dalam pembinaan olahraga modern, unsur sport science harus dijadikan sebagai panduan utama dalam melahirkan atlet-atlet yang berprestasi di tingkat dunia.

"Selain itu kita harus menempatkan olahraga sebagai bagian terpenting dalam pembentukan sumber daya manusia yang tangguh berkarakter dan punya kemampuan untuk bersaing," jelasnya.

Disisi lain, Menpora Amali mengingatkan bahwa pembiayaan untuk kegiatan olahraga harus dipandang sebagai investasi bukan biaya semata atau cost. "Kita tidak boleh mendapatkan prestasi by accident, prestasi itu harus dicetak atau dengan kata lain prestasi harus by design sehingga segala sesuatunya yang berkaitan dengan pembinaan prestasi harus punya rujukan yang jelas dengan ukuran-ukuran yang pasti dan bisa beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi," katanya.

Selain itu, pada Haornas 38 ini, Menpora Amali memberikan penghargaan kepada sejumlah orang yang dinilai telah berkontribusi terhadap kemajuan prestasi olahraga nasional dari berbagi latara belakang sperti atlet, dosen, pelatih, wartawan, pimpinan cabang olahraga, dan pimpinan organisasi olahraga.

"Peringatan Hari Olahraga Nasional yang ke-38 ini pemerintah akan memberikan penghargaan kepada mereka yang sudah berprestasi dalam berbagai kejuaraan tingkat dunia khususnya di ajang Olimpiade dan Paralimpiade," jelasnya.

Untuk diketahui, Haornas ke 38 ini turut dihadiri Presiden Joko Widodo, para menteri kabinet, kepala daerah, pimpinan cabang olahraga dan sejumlah anggota DPR RI.

Acara Haornas ini digelar secara hybrid, sebagian peserta hadir di gedung GOR POPKI Cibubur dan sebagiannya lagi mengikuti secara virtual mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. ***