BANGKINANG - Bertempat di Gelanggang Olahraga (GOR) PLTA Koto Panjang di Desa Merangin Pelaksana Harian Bupati Kampar H Yusri membuka kegiatan Bursa Inovasi Desa Cluster 3.1 yang terdiri dari Kecamatan Salo, Kuok, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu.

Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Tim Inovasi Kabupaten Kampar Ambar Rustantini, Anggota DPRD Kampar H Muhammad Kasru Syam, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kampar Muhammad Yasir, perwakilan dari Bappeda, Dinas Perindag, Koperasi dan UMK, Tenaga Ahli, Kabupaten Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3MD) Kabupaten Kampar, Camat Kuok Darusmar, Camat Salo Minda, Camat XIII Koto Kampar Rahmat Fajri, Camat Koto Kampar Hulu Tengku Said Hidayat, Plh Manajer Unit Layanan PLTA Koto Panjang Ramli, peserta bursa inovasi desa, tim pelaksana inovasi desa dari Kecamatan Salo, Kuok, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu.

Pelaksana Harian Bupati Kampar Terimakasih Yusri dalam pengarahannya menyampaikan apresiasinya kepada panitia atas pelaksanaan BID Cluster 3.1 di GOR PLTA Koto Panjang di Rantau Berangin.

Menurutnya, ini adalah kegiatan yang sangat sistematis, sangat memberikan pencerahan, pedoman, bagi kepala dusun dalam menyusun APBDes. "Kalau dulu masih melihat apa yang harus dibuat, apa yang harus menjadi contoh dan acuan, namun sekarang contoh dan acuan sudah dibuat pusat. Tinggal menyesuaikan apa yang harus menjadi acuan," ungkap Yusri.

Dalam Bursa Inovasi Desa ini pemerintah desa memiliki 101 pilihan dari tiga menu bursa yakni 18 pada menu bursa bidang infrastruktur, 53 menu pada bidang kewirausahaan dan 30 pilihan menu pada bidang sumber daya manusia.

Lebih lanjut Yusri menyampaikan, kondisi Pemdes dimasa lalu perbedaannya sangat jauh. Ia bercerita, saat ia menjadi lurah beberapa tahun lalu, dana yang dianggarkan untuk desa hanya Rp 12 juta, namun sekarang telah mencapai Rp 1 miliar lebih. "Banyak uangnya. Sudah bisa berinovasi. Sudah bisa membuat segala macam bentuk usaha dan kegiatan disamping operasional pak kades. Tinggal menambahkan mana yang menjadi kewenangan kabupaten, provinsi dan pusat," beber Yusri.

Mantan kepala OPD di Pemkab Rohul ini berharap agar kegiatan yang dibuat di desa adalah kegiatan yang memberi nilai tambah atau added value. Uang yang digelontorkan ini bisa berkembang terus.

Sekretaris Tim Inovasi Kabupaten (TIK) Kabupaten Kampar Ambar Rustantini mewakili Ketua TIK mengapresiasi semangat panitia BID dan menurutnya yang terpenting adalah komitmen TPID bersama pendamping desa dan pendamping lokal desa dalam melaksanakan kegiatan ini. "Bagaimana kita jaring inovasi yang inovatif," kata Ambar.

Ia menghimbau kades sebagai peserta BID bisa melaksanakan komitmen dengan kartu komitmen setelah kita mengikuti BID. Ia mengungkapkan, Dari 242 kartu komitmen pada tahun 2018 belum terlaksana 100 persen pada tahun anggaran 2019 ini. "Agar komitmen yang sudah dilalui dalam BID dapat dilaksanakan dalam penyusunan anggaran 2020," imbuhnya.

Selanjutnya hasil replikasi ini menjadi instrumen dan indikator dalam penyusunan RKP dan RAPB desa.

Sementara itu, Ketua Panitia BID Cluster 3.1 Akhir Yani menjelaskan, dasar pelaksanaan BID adalah Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan ditindaklanjuti peraturan pelaksanaannya.

Tujuan BID diantaranya melakukan sosialiasi kebijakan PID, alur kegiatan dan pelaku-pelaku program. Kemudian memperkenalkan inisiatif atau kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif.

Kegiatan Bursa Inovasi Desa Cluster 3.1 ini diikuti sebanyak 99 orang dari 33 desa dari 4 Kecamatan yakni Kecamatan Salo, Kuok, XIII Koto Kampar dan Koto Kampar Hulu. Setiap desa mengutus tiga orang peserta yakni kepala desa, Ketua BPD dan satu orang tokoh perempuan.

Dari pantauan, pelaksanaan Bursa Inovasi Desa Cluster 3.1 berjalan lancar dan meriah. Pelaksanaan alur bursa berjalan lancar dan tingkat kehadiran desa dan pengisian kartu komitmen dan kartu ide cukup tinggi. Acara pembukaan juga diramaikan dengan penampilan grup tari siswa SMKN 1 Kuok. Mereka membawakan tari persembahan dan Tarian Hutan Larangan yang cukup memukau peserta dan undangan.

Untuk diketahui, Bursa Inovasi Desa tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya pelaksanaan BID terpusat di satu tempat yakni di GOR Sport Centre Bangkinang, tahun ini dilaksanakan di enam lokasi atau dibagi dalam enam cluster. ***