SIAK SRI INDRAPURA - Jampidsus Kejagung RI, Ari Toegarisman didampingi Kajati Riau Uung Abdul Syakur serta Asdatun Kejati Riau dan Asintel Kejati Riau berkunjung ke Kabupaten Siak, Riau. Rombongan ini juga sengaja ke Istana Siak yang dikenal dengan sebutan Istana Matahari Timur ini.

Saat berada di Istana Siak, Selasa (12/11/2019), Jampidsus Kejagung RI ini berdecak kagum melihat kemegahan Istana peninggalan sultan Syarif Hasim ini. Di Istana Asserayah el Hasyimiah itu, rombongan ini disambut langsung oleh Bupati Siak Alfedri bersama Kajari Siak Aliansyah serta Kepala Dinas PUPR Irving kahar.

Ari Toegarisman menyebutkan bangunan peninggalan sejarah kerajaan melayu Siak abad ke 18 ini masih berdiri kokoh. "Semuanya masih terlihat utuh dan begitu maju bangunannya, jauh lebih maju dari sejarah yang ada disini," sebut dia dengan kagum.

Ari menyebutkan, kedatangan ke Siak merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kerjanya di Pekanbaru yaitu tugas supervisi ke kejaksaan tinggi. Ia bahkan sempat membaca tentang sejarah kerajaan Siak sebelum tiba di Pekanbaru. Sehingga timbul rasa penasarannya untuk segera datang ke Siak. ‎

"Ternyata berbeda dari pemikiran saya yang pertama membaca. Jauh luar biasa lebih indah kerajaan Siak. Ini yang membuat saya kagum," sebut dia.

Selain itu, ia juga berkesempatan untuk melihat benda benda peninggalan Sultan Siak yang ada di dalam istana seperti Cermin Permaisuri, alat musik Komet, meriam besi, Peti Besi maupun benda peninggalan Sultan Siak lainnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Siak Alfedri juga menjelaskan tentang kerajaan Siak pada masa dahulu serta kejayaan kerajan Siak dalam membantu kemerdekaan RI.

"Sebelumnya kawasan ini merupakan bagian dari kesultanan Siak Sri Indrapura. Diawal kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif Kasim ll yang juga merupakan Sultan terakhir menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia dengan menyerahkan harta kekayaan kerajaan Siak," tutup Alfedri.‎ ***