BENGKAALIS -Setelah Kodim 0303 Bengkalis mengamankan 15 warga negara asing dari Banglades, Senin (18/7/2016) sekitar pukul 16.00 WIB di Kecamatan Bukit Batu, saat ini diperiksa intensif di Kantor Imigrasi Kelas II Bengkalis.

Menurut Kepala Imigrasi Bengkalis Agung Sampurno, pada Senin (18/7/2016) sekitar pukul 17.00 WIB pihaknya mendapatkan laporan dari Kodim Bengkalis, bahwa mereka telah mengamankan 15 WNA asal Banglades.

''Kita telah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian dan telah sepakat bahwa 15 WNA itu diamankan di Kantor Imigrasi,'' terangnya, Selasa (19/7/2016).

Dia mengungkapkan, saat ini 15 orang tersebut masih dilakukan pemeriksaan insentif. Berdasarkan pemeriksaan, pihak Imigrasi menemukan ada dua keberangkatan, sementara mereka semuanya mengaku menuju Malaysia untuk bekerja. ''Yang jadi persoalannya, kenapa melalui Bengkalis?,'' ujarnya.

"Dari pemeriksaan awal, kita temukan sesuai paspor yang dimiliki, mereka berangkat dari Daka pada tanggal 14 Juli 2016. Mereka hanya transit di Singapura dan langsung menuju ke Medan pada tanggal 15 Juli 2016, terlihat dari cap paspor mereka beralamat Imigrasi Kuala Namu Medan,'' jelasnya.

Berdasarkan sejumlah temuan itu, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian. Tujuannya untuk mengetahui modus operadi kenapa mereka sampai Bengkalis, selanjutnya siapa yang mengkoordinir mereka dari Singapura hingga sampai  ke Medan dan langsung menuju Bengkalisi.

"Lalu apakah cap dari Imigrasi Kuala Namu itu asli apa palsu, juga kita perlu mengetahui. Mereka sampai Bengkalis itu menggunakan kendaraan apa, kapan dan siapa yang mengantar," ujarnya.

‎Terkait hal itu, pria yang fasih berbahasa asing ini menyampaikan, kini sedang melakukan pemeriksaan secara maraton untuk segera mengetahui maksud tujuannya WNA yang katanya untuk bekerja di Malaysia, namun masuk di NKRI, apakah memang ada tujuan lain atau memang benar-benar menuju Malaysia untuk bekerja.

"Untuk sementara saya bisa simpulkan bahwa dari beberapa kasus WNA masuk ke Bengkalis, seperti juga kasus yang baru kita tangani,'' tutupnya. ***