BENGKALIS - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis akan mencari penyebab pasti terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kg di masyarakat. Apakah disebabkan banyaknya permintaan karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan gas non subsidi.

Hal ini dikatakan Kepala Disdagperin Kabupaten Bengkalis, Indra Gunawan kepada saat wartawan, Kamis (14/11/2019). "Kita belum tahu apakah permintaan atau kebutuhan akhir-ahir ini meningkat sehingga mereka mencari elpiji yang murah apalagi hanya separuh harga dibandingkan dengan gas elpiji 5 kg atau 12 k,g" ungkap Indra Gunawan

Dikatakan mantan Staf Ahli Bupati Bengkalis ini, jika ada usaha seperti rumah makan yang besar menggunakan gas 3 kg ini, itu artinya ingin mendapatkan keuntungan yang besar. Dibanding dengan dengan gas yang ukuran 5,5 kg atau yang 12 kg karena tidak disubdisi. Sementara gas elpiji 3 kg harganya hanya Rp21 ribu hingga Rp25 ribu per tabungnya.

Indra Gunawan yang juga pernah menjabat Kadis Pasar dan Pertamanan Kabupaten Bengkalis ini menyebutkan, kemungkinan penyebab kelangkaan saat ini bisa jadi salah satunya karena hal tersebut.

"Ditambah lagi jika ada oknum yang menjual lagi ke pengepul atau kedai-kedai kecil, sehingga gas elpiji 3 kg itu bisa dijual 25-26 ribu. Di situ juga bisa menyebabkan terjadi kelangkaan," ucap Indra Gunawan.

Untuk sementara ini, Kadisdagperin menduga kelangkaan ini disebabkan permintaan yang tinggi dan pihaknya sudah ada rencana untuk mengatasinya. Apakah nanti semacam kuota tertutup atau apakah bisa diterapkan serta ada pembatasan-pembatasan seperti apa.

''Saya nilai selama ini bebas. Asal ada KTP Bengkalis, bisa aja mengambil gas elpiji 3 kg. Itu yang akan kita bicarakan dengan kawan-kawan di Pertamina maupun para agen," tutupnya.***