PEKANBARU – Melakukan pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat merupakan salah satu komitmen dari  Asian Agri.

Sehingga dalam menjalankan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan sangat peduli kepada kesehatan masyarakat sekitar. Adapun CSR Asian Agri terbagi atas  beberapa bidang, di antaranya  bidang perekonomian, pendidikan, lingkungan dan kesehatan.

Dalam bidang kesehatan, Asian Agri turut mendukung  pemerintah daerah  dengan  mengkampanyekan   pencegahan “sunting” / penyakit kerdil, pada anak dan ibu hamil terutama di daerah -daerah pedesaan.

Hal itu diungkapkan Kepala Desa Lalang Kabung Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan, Ahmad Ritonga ketika menyaksikan program Corporate Social Responsibility (CSR) Asian Agri yang menyentuh kesehatan masyarakat, 4 Oktober 2019.

Menurut Ahmad Ritonga, persoalan kesehatan itu sangat penting. Masyarakat perlu membudayakan hidup sehat. "Untuk merealisasikan itu semua, pemerintah memiliki keterbatasan. Butuh juga kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki komitmen dan visi yang sama dalam hal kesehatan," kata Kades.

Ahmad sapaannya, sangat berterima kasih dengan hadirnya Asian Agri melalui unit bisnisnya PT IIS di bumi Desa Lalang, yang memiliki komitmen dan kepedulian di bidang kesehatan melalui realisasi program CSR perusahaan.

Kali ini, perusahaan Asian Agri memberikan  tambahan gizi bagi bayi dan ibu hamil, yang diharapkan dapat mencegah terjadinya stunting pada generasi masa depan. "Dengan kampanye stunting ini, kita berharap kelak para bayi dapat tumbuh dengan baik. Melalui pemberian tambahan gizi yang cukup semenjak bayi dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun, akan membuat anak tumbuh normal (tidak cebol)," harapnya.

Sementara Lindu Simatupang selaku Humas PT IIS Buatan menyebutkan, perusahaan  berperan serta dalam pembangunan bidang kesehatan, utamanya kepedulian terhadap ibu ibu hamil.

"Pemberian gizi tambahan untuk ibu hamil kali ini adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Kami menyadari bahwa masa depan bangsa ini ada ditangan generasi muda, yang mungkin berasal dari kandungan ibu-ibu di sini. Kami (Asian Agri) berkerjasama dengan pemerintah desa untuk  melaksanakan program ini. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat dan memberikan hasil yang terbaik," sebutnya.

dr Zia Ulhaq sebagai dokter perusahaan, menyampaikan, dengan memperhatikan kesehatan ibu dan janin saat dalam kandungan maka akan dapat menurunkan angka kematian ibu, bayi dan resiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah.

"Mengenalkan pentingnya gizi pada sast kehamilan akan berlanjut terhadap kesadaran para ibu-ibu pada kandungan gizi saat menyusui bayi nanti. Inilah langkah terbaik untuk pencegahan masalah stunting," ucapnya.

Deni Mardalena, salah seorang ibu hamil berusia 26 tahun, sangat berterimakasih kepada perusahaan, yang telah mengenalkan mereka (ibu hamil) pentingnya menjaga gizi saat kehamilan serta memberi tambahan gizi.

"Kami berharap tidak hanya ini saja pemberiannya, tapi tetap dilaksanakan secara rutin, supaya betul-betul terpenuhi gizi kami (ibu hamil), sehingga anak kami nanti dapat tumbuh dengan normal pascakelahiran," ungkapnya.

Turut hadir Humas PT Inti Indosawit Subur (IIS) Lindu Simatupang, dr Zia Ulhaq, beserta Bidan Desa, Kader Posyandu dan tokoh masyarakat. (rls)