PEKANBARU -‎ Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau mencatat, kebakaran hutan dan lahan di Riau mencapai 267,5 hektare. Untuk menanggulanginya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengirim satu unit helikopter patroli jenis Bell 412. 

"Helikopter patroli itu untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan.‎ Sudah bisa kita manfaatkan," ujar Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger, Selasa (12/2).

Menurut Edwar, helikopter yang menjadi salah satu andalan Riau dalam menangani bencana Karhutla tersebut tiba di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin pekan lalu.

Dia mengatakan baru pada hari Minggu (10/2) kemarin helikopter yang mampu mengangkut 500 liter air untuk water bombing atau bom air tersebut dapat beroperasi.

"Kemarin FC (flght clearence) dan SC (security clearence) baru terbit. Dan bisa kita operasikan," ujarnya.

Helikopter tersebut akan terus berada di Riau selama dibutuhkan untuk proses karhutla. Bahkan tidak ada waktu yang mengikat untuk menggunakan helikopter tersebut.

Helikopter patroli Bell 412 akan menjadi armada pertama saat kebakaran lahan mulai melanda. Apabila kebakaran semakin besar dan sulit dikendalikan, Riau meminta bantuan kepada BNPB untuk mengirim helikopter dengan kapasitas lebih besar seperti Sikrosky dan Camov yang memang ditugaskan untuk pengeboman air.

Dua helikopter itu diketahui mampu membawa 5 ton air dalam sekali terbang, dan menjadi helikopter utama penanggulangan Karhutla dalam beberapa tahun terakhir di Riau.

Hingga saat ini, BPBD Riau mencatat sedikitnya 267,5 hektare lahan terbakar sepanjang 2019 ini. Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan total 131 hektare. (gs1)