TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Besarnya resiko transportasi air mengharuskan regulator dan pengelola transportasi perairan memiliki tingkat keselamatan penumpang yang tinggi, seperti yang terjadi di Indragiri Hilir. Di Inhil, dari 20 kecamatan, 19 diantaranya harus ditempuh lewat laut dan sungai.

''Dari 20 kecamatan yang ada di Inhil, 19 Kecamatan diantaranya berada di daerah perairan, sehingga mobilisasi barang dan penumpang banyak dilakukan di Perairan, karena itu operator harus memiliki peralatan lengkap untuk keselamatan,'' ujar Wakil Bupati Kabupaten Inhil, Rosman Malomo saat membuka sosialisasi Kelaikan Sarana Angkutan Sungai dan Danau di Kabupaten Inhil, yang diselenggarakan oleh Direktorat LLASDP Ditjen Perhubungan Darat pada Selasa (13/5/2014) di Puri Cendana Tembilahan.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pemahaman dan motivasi kepada para operator kapal dan sungai tentang arti penting keselamatan kapal dan penumpang serta pentingnya perlengkapan keselamatan. Kegiatan diikuti sebanyak 100 operator Kapal yang ada di Kabupaten Inhil.

Wabup mengatakan bahwasanya keberadaan angkutan kususnya angkutan sungai merupakan sarana yang sangat dominan di Kabupaten Inhil mengingat letak georfis Kabupaten Inhil sebagian besar adalah perairan.

Untuk itulah dengan adanya sosialisasi ini Wabup mengharapkan para operator kapal yang hadir, dapat memahami segala hal yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan setiap harinya baik itu kelengkapan kapal maupun kelengkapan keselamatan.

''Sebagai sebuah alat pengangkut di perairan haruslah memiliki standard kelaikan untuk keselamatan dan keamanan, maka operator kapal serta petugas dilapangan memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi hal tersebut,” sebut Rosman Malomo. (raa)