PANGKALAN KERINCI -Kondisi kemarau kering melanda wilayah Kabupaten Pelalawan, Riau dalam tiga pekan terakhir, menyebabkan munculnya sebaran titik api (firespot).

Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau merilis data sebanyak 10 titik panas (hotspot) terpantau di wilayah Kabupaten Pelalawan, Sabtu (27/2/2021).

"Hari ini, terpantau 10 titik panas terpantau oleh BMKG Riau di Pelalawan," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan, H Abu Bakar, kepada GoRiau.com.

Sebanyak 10 titik api tersebut, lanjutnya, tersebar di dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Teluk Meranti dan Kecamatan Kuala Kampar. Level convidence hijau (sedang).

"Tim gabungan Satuan Petugas (Satgas) Karhutla Pelalawan terus berupaya maksimal melakukan patroli dan pemantauan," tandas Abu Bakar.

BPBD Pelalawan sebelumnya menyebutkan, lebih kurang 66 hektare lahan terbakar selama satu semester atau dari Januari hingga 24 Februari 2021. Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terluas berada di Kecamatan Kuala Kampar dan Teluk Meranti.

"Terbanyak ada di wilayah Kecamatan Kuala Kampar dan Kecamatan Teluk Meranti. Luasan terbesar ada Teluk Dalam dan Serapung serta di Sebekik," sebut Abu Bakar.

Sementara masih terdapat 5 wilayah kecamatan yang belum ada terdapat karhutla. "Yakni di Kecamatan Pelalawan, Kerumutan, Ukui, Bandar Seikijang dan Pangkalan Lesung," jelas Abu Bakar.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan sendiri telah menetapkan status siaga darurat penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, terhitung 16 Februari sampai 31 Oktober 2021. ***