PANGKALAN KERINCI - Asian Agri menggandeng Bakorluh (Badan Koordinasi dan Penyuluhan) Provinsi Riau untuk menggali potensi desa dalam rangka cegah karlahut.

Head Sustainability Asian Agri, Welly Pardede menjelaskan bahwa dalam rangka mensukseskan program desa bebas api / FFVP (Fire Free Village Program), Asian Agri menggandeng Bakorluh untuk menggali potensi ekonomi yang ada pada 7 desa yang turut dalam program desa bebas api binaan Asian Agri.

''Selama ini untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga serta keterbatasan modal, acap kali kita menjumpai warga yang melakukan pembukaan lahan dengan cara bakar. Kedepan dengan menggandeng Bakorluh diharapkan dapat memberikan masukkan serta solusi bagaimana memanfaatkan potensi desa tanpa melakukan pembukaan lahan secara bakar. Asian Agri sendiri siap mendukung masyarakat guna membantu potensi ekonomi desa, melalui program-program CSR (Corporate Social Responsibility)nya,'' ujarnya pada saat melakukan pendampingan penyuluhan oleh Bakorluh di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan yang merupakan salah satu desa yang masuk dalam program desa bebas api Asian Agri (FFVP).

Sementara itu Ketua Tim Bakorluh, Basrani dalam paparannya kepada masyarakat desa mengatakan bahwa kehadiran mereka adalah semata-mata untuk menggali potensi ekonomi yang terdapat didesa ini. Sebab menurutnya, sulit mencegah warga melakukan pembukaan lahan tanpa bakar semata-mata karena tuntutan ekonomi.

''Sebagai Bakorluh, tujuan kami adalah untuk dapat membantu warga menggali potensi ekonomia yang ada di desanya. Dimana dari hasil investigasi awal ini akan kami ajukan ke perusahaan potensi yang ada di setiap desa FFVA Asian Agri. Dari sinilah kita akan meminta perusahaan untuk membantu warga, yang disinergikan dengan program-program CSR yang ada di perusahaan,'' ujarnya.

Kegiatan yang dilakukan Asian Agri dan Bakorluh untuk menggali potensi desa ini juga mendapat dukungan Gubernur Riau, Arsyad Juliandi Rahman yang secara langsung memberangkatkan tim ini guna melakukan penyuluhan kedesa-desa binaan Asian Agri ini.

Adapun pelaksanaan penyuluhan dilakukan dikantor-kantor desa setempat. Adapun desa-desa yang dikunjungi adalah 7 desa yang mengikuti program desa bebas api Asian Agri, yakni : Desa Lalang Kabung, Desa Lubuk Ogung, Desa Segati, Desa Tambak, Desa Sotol, Desa Rantau Baru, Desa Delik yang keseluruhannya berada di Kabupaten Pelalawan.

Setelah penyuluhan juga dilakukan survey ke lokasi-lokasi yang memiliki potensi untuk dapat meningkatkan perekonomian warga desa. Diantaranya potensi yang terdapat di Desa Sotol.

Menurut Kepala Desa Sotol, Eka Candra SH desanya memiliki potensi yang memang belum dikembangkan secara maksimal dikarenakan keterbatasan dana maupun pengetahuan.

''Kami berterima kasih kepada Bakorluh dan Asian Agri yang memberikan penyuluhan kepada warga desa. Harapan kami pertemuan ini dapat menjadi ilmu tambahan ditengah keterbatasan yang dimiliki warga. Khususnya kepada Asian Agri agar kiranya dapat membantu warga mengembangkan potensi desa guna peningkatan ekonomi masyarakat,'' ujarnya saat menerima rombongan penyuluh pada 3 Mei 2016 di Kantor Desa Sotol, Kecamatab Langgam, Kabupaten Pelalawan.

Sebelumya, Manager Sustainability Asian Agri, Zulbahri mengatakan bahwa dalam rangka penanganan karlahut (kebakaran lahan & hutan) Asian Agri mengutamakan pencegahan.

''Program Desa Bebas Api / FFVP adalah salah satu upaya pencegahan terjadinya karlahut, khususnya didesa-deda sekitar perusahaan. Rangkaian penyuluhan yang dilakukan Asian Agri dengan Bakorluh adalah dalam upaya membangkitkan kepedulian masyarakat ''social awareness''. Selain itu Asian Agri juga siap membantu warga untuk melakukan pembukaan lahannya tanpa bakar,'' ujarnya. (*/rls)