MEDAN - Grup perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia, PT Zurich Topas Life, hari ini secara resmi meluncurkan Zurich Principle Care, asuransi penyakit kritis dengan manfaat lengkap, yang menjawab kebutuhan keluarga muda Indonesia saat ini.

Chief Training & Recruitment Officer Zurich Topas Life, Arnold Lihawa mengatakan, kehadiran produk ini sejalan dengan komitmen Zurich dalam menghadirkan solusi perlindungan yang mudah, inovatif dan fokus memberikan nasabah solusi di setiap fase kehidupannya.

“Melalui inovasi Zurich Principle Care, Zurich ingin membantu kaum dan keluarga muda Indonesia agar lebih siap dalam menghadapi risiko penyakit kritis. Dengan mengambil alih risiko beban finansial dari penyakit kritis sejak dini, maka kaum muda dapat fokus untuk berkarya dan mengejar passion-nya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Arnold menjelaskan, seiring dengan perubahan tuntutan hidup di era modern, kebutuhan proteksi pun berkembang dan kesadaran kaum muda Indonesia dalam merencanakan perlindungan untuk keluarga semakin tinggi.

"Zurich Principle Care menawarkan 3 kelebihan utama untuk menjawab kebutuhan kaum muda yaitu inovasi, karena mencakup berbagai jenis penyakit kritis, jaminan pengembalian premi 100% kepada nasabah tiap ulang tahun polis ke-10 jika tidak pernah klaim, dan memberikan kemudahan dengan harga premi terjangkau mulai dari Rp 11.000/ hari,” rincinya.

Kaum usia produktif merupakan penentu masa depan Indonesia. Data Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2016 menunjukkan bahwa 50% lebih penduduk Indonesia adalah usia produktif, dengan kelompok usia yang mendominasi adalah usia 15-39 tahun dengan jumlah sekitar 84,75 juta atau 32% dari total penduduk Indonesia. Namun, seiring dengan perkembangan kondisi lingkungan, gaya hidup modern dan pola makan, kaum usia produktif memiliki risiko terpapar penyakit kritis yang lebih tinggi.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di tahun 2015 sedikitnya lebih dari 48 ribu orang meninggal dunia setiap harinya karena penyakit kardiovaskular. Dalam laporan WHO pun disebutkan, pada tahun 2020 tiga perempat kematian di negara berkembang disebabkan penyakit kritis.

Dokter berprestasi sekaligus aktris, Lula Kamal yang turut hadir dalam acara peluncuran Zurich Principle Care menjelaskan, di Indonesia sendiri, terdapat 3 penyakit kritis tertinggi yang menyebabkan kematian, yaitu penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes. Saat ini penyakit kritis tidak terbatas pada mereka yang berusia tua.

"Generasi produktif di daerah urban dan sub – urban turut memiliki potensi lebih tinggi akan penyakit kritis karena stress level dan gaya hidup. Bahkan polusi di kota besar pun menjadi penyebab maraknya penyakit kritis,” sebutnya.

Lula Kamal menambahkan, selain risiko kematian yang tinggi, penyakit kritis juga dikenal memiliki biaya medis yang tinggi, sebagai contoh biaya perawatan penyakit kanker tiap bulannya bisa mencapai ratusan juta.

Pemahaman pentingnya perlindungan asuransi kritis pun mulai meningkat. Hasil riset JakPat yang bekerjasama dengan Zurich menunjukkan 39,72% atau lebih dari sepertiga responden melihat bahwa perlindungan penyakit kritis menjadi salah satu manfaat yang paling diharapkan dari sebuah asuransi kesehatan. Apalagi dengan terus inflasi biaya medis yang terus meninggi. Menurut Tower Watson Global Medical Trend Survey Report, biaya kesehatan di Indonesia meningkat sekitar 79% selama periode 2010-2014.

Kementerian Kesehatan di tahun 2016 pun mengklaim bahwa penyakit kritis telah menyerap anggaran tinggi sekitar Rp 1,69 triliunatau 29,67% dari total anggaran nasional. Hal ini mencerminkan bagaimana beban finansial dari penyakit kritis dapat memengaruhi kesejahteraan finansial seseorang.

“Melaluikehadiran Zurich Principle Care, selain membantu melindungi ekosistem finansial bagi kaum usia produktif, juga bertujuan untuk mendukung dan membantu pemerintah dalam mengupayakan perlindungan penyakit kritis bagi masyarakat, sehingga dapat fokus mencapai produktivitas maksimal,” tutup Arnold.

Zurich Principle Care memberikan perlindungan terhadap berbagai jenis penyakit kritis, termasuk stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, sirosis hepatitis, haemofilia, leukimia, dan thalesemia.

Produk inovasiini juga memberikan manfaat klaim maksimal sampai 3 kali, klaim penyakit kanker lanjutan, manfaat angioplasti, layanan opini medis kedua, serta manfaat meninggal dunia.

Perkuat Basis Pasar di Sumatera

Saatini, per Agustus 2018, Zurich Topas Life telah memiliki lebih dari 18.000 nasabah dengan total premisebesar Rp168 milliar di wilayah Sumatera. Sebagai kota metropolitan terbesar ketiga di Indonesia dengan kepadatan penduduk, per 2015 sebesar 8.008/km2, Medan memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang baik, terutama dari sektor perdagangan.

Sejalan dengan ini, pertumbuhan bisnis asuransi di wilayah Medan pun terus menunjukkan peningkatan. Sebagai gambaran, data Zurich Topas Life mencatat kenaikan premi untuk wilayah Sumatera, lebih dari 125% di tahun 2017 y.o.y.

Adapun profil nasabah Zurich Topas Life di Medan secara umum didominasi oleh pengusaha, dengan produk asuransi paling diminati yaitu Zurich Proteksi 8 dan Pro-Fit 8.

“Kami melihat adanya kebutuhan dari nasabah di wilayah Medan ini, dimana sebagian besar berasal dari kalangan pengusaha. Solusi atas perlindungan, investasi, serta kepastian pengembalian premi menjadi faktor utama yang dibutuhkan dari sebuah produk asuransi sehingga dapat memberikan rasa aman sekaligus mampu mendukung bisnis mereka secara berkelanjutan,” jelas Arnold.

Sebagai tambahan, agen masih mendominasi jalur distribusi Zurich Topas Life untuk wilayah Medan, dengan lebih dari 500 tenaga agen pemasar yang terpusat pada 1 kantor pemasaran mandiri.

“Bagi kami agen bukan semata untuk memasarkan produk, namun berperan penting dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perlindungan asuransi yang komprehensif,” tutup Arnold.

Zurich Principle Care merupakan produk asuransi yang dikeluarkan PT Zurich Topas Life. PT Zurich Topas Life merupakan perusahaan asuransijiwa yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. *