JAKARTA -- Kanker serviks sangat sulit dideteksi pada stadium awal, sehingga sebagian besar pasien tidak mengetahui mereka mengidap kanker serviks.

''Karena memang tidak ada gejala yang terlihat dan keluhan apapun dari pasien,'' ujar Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais dr R Soeko Werdi Nindito Daroekoesoemo, MARS, dalam webinar bertajuk ''Lindungi Diri dan Orang Terkasih dari Kanker Serviks'' pada Sabtu (30/1/2021), seperti dikutip dari Republika.co.id.

Kendati demikian, kata Soeko, ada beberapa tanda yang menunjukkan anomali pada area leher rahim yang sudah terpapar human papilloma virus (HPV) sebagai penyebab kanker serviks. Salah satunya, terjadi keputihan yang tidak wajar.

Perempuan perlu waspada bila mengalami keputihan dengan konsistensi yang tidak biasa, berbau tak sedap, disertai sensasi terbakar serta gatal di dalam dan sekitar area vagina. 

Sementara dokter spesialis ginekologi onkologi RS Kanker Dharmais Jakarta, Widyorini Lestari Hutami Hanafi Sp.OG (K) Onk mengatakan, gejala berupa keputihan tidak wajar tersebut akan terjadi bila penderita kanker setidaknya sudah memasuki stadium 1B.

''Gejala seperti keputihan itu biasanya sudah memasuki stadium yang sudah agak parah. Kemudian adanya pendarahan saat bersenggama atau di luar siklus haid,'' ujar Widyorini.

Selain keputihan yang tidak wajar, gejala berupa nyeri pada area pinggul yang menjalar hingga pergelangan kaki juga perlu diwaspadai. ''Bila sudah merasa nyeri pinggul yang menjalar hingga kaki dan sulit buang air kecil, baiknya segera memeriksakan diri ke dokter,'' kata Widyorini.

Widyorini mengatakan, lesi prakanker serviks tidak bergejala. Karena itu, gejala-gejala seperti keputihan tidak wajar baru nampak ketika penderita sudah memasuki stadium lanjut.***