PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mengingatkan warga agar berhati-hati terhadap oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menjual bubuk abate mengatasnamakan instansi pemerintah.

Pasalnya, instansi pemerintah tidak pernah memungut biaya dalam mendistribusikan bubuk abate kepada warga.

Ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, bahwa abate yang berasal dari pemerintah didistribusikan kepada warga melalui dinas kesehatan seluruh kabupaten dan kota untuk disalurkan secara gratis.

"Apabila ada oknum yang mengaku dari perwakilan instansi pemerintahan dengan meminta bayaran, itu tidak dibenarkan," kata Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (17/2/2017).

Dikatakan Mimi, apabila ada oknum yang memperjualbelikan abate mengatasnamakan Dinkes, masyarakat diminta untuk melapor secepatnya ke diskes setempat.

Apabila didapati oknum tersebut terbukti berasal dari dinas kesehatan, lanjut Mimi, pihaknya akan memberikan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku.

"Akan kami tindak tegas," ujarnya.

Dijelaskan Kadiskes Riau ini, bubuk abate memang dijual bebas di pasaran. Sehingga berkemungkinan oknum-oknum tidak bertanggungjawab tersebut mengambil momen pencegahan DBD yang sedang terjadi untuk meraup keuntungan dengan mengatasnamakan instansi kesehatan.

Terlebih, belakangan ini penjual abate dari rumah ke rumah mulai berkeliaran di Kota Pekanbaru. Dengan mengatasnamakan program kesehatan pemerintah, penjual bubuk abate ini biasanya memaksa warga untuk membayar seberapa banyak bungkusan abate yang diterimanya.

"Kami minta warga untuk waspada. Laporkan segera ke dinas kesehatan," pungkas Mimi. ***