BELAJAR mengaji lazimnya dilakukan umat Islam di masjid, mushalla, langgar dan tempat ibadah umat Islam lainnya.

Namun kini ada program belajar mengaji yang sangat tidak lazim. Saking tidak lazimnya, bahkan bisa membuat sebagian umat Islam mengucapkan astaghfirullah (istighfar) saat mengetahui atau mendengarnya, karena merasa terkejut.

Sebuah perusahaan jet pribadi, Elite Jets Sdn. Bhd., membuat program kelas mengaji dengan biaya fantastis. Elite Jets bekerja sama dengan Sharifah Khasif Production Sdn. Bhd menawarkan kelas mengaji di udara.

Dilansir dari Mynewshub, Kamis (17/2/2017), gurunya adalah seorang wanita pemenang lomba tilawah Quran tingkat internasional, Sharifah Khasif Fadzillah Syed Badiuzzaman.

Program mengaji ini menawarkan paket mengaji untuk penerbangan pergi-pulang (PP) ke dalam maupun luar negeri, seperti Timur Tengah, Arab Saudi, Tiongkok, maupun Australia. Tidak hanya penerbangan bolak-balik, program ini juga turut memberikan penginapan dan kunjungan ke destinasi wisata tertentu sesuai dengan keinginan pelanggan.

Di pesawat jet Falcon 2000 yang senilai US$21 juta (Rp333,29 miliar), kelas mengaji akan diisi oleh 6-13 orang peserta.

Rata-rata biaya mengaji di jet pribadi sebesar US$7.500 atau hampir Rp100 juta per orang untuk setiap jam penerbangan.

Misalnya, ada peserta yang ingin terbang ke Dubai sambil mengaji. Waktu tempuh dari Malaysia ke Dubai adalah 7 jam, dan Dubai ke Malaysia adalah 7 jam. Jika dihitung-hitung, biayanya bisa mencapai Rp1,4 miliar.

''Kami juga menawarkan paket promosi 100 jam penerbangan yang memperbolehkan pelanggan mengikuti kelas mengaji kapan pun dalam waktu setahun ke tujuan yang ditentukan,'' kata Direktur Elite Jets, Nik Eleene Zureene Nik Mustapha, dikutip dari MStar.

Nik Eleena mengatakan pihaknya juga memberikan paket murah untuk mereka yang ingin merasakan pengalaman mengaji di jet pribadi tanpa terbang.

Jika berminat, mereka bisa merogoh kocek US$2 ribu atau Rp26,67 juta. Dari tarifnya, bisa terlihat bahwa Elite Jets ini membidik golongan kelas atas, orang terkenal, dan kerabat kerajaan.

Begini Reaksi Netizen

Program mengaji ini pun mengundang reaksi keras dari netizen di jejaring sosial. Mereka menyebut kegiatan ini hanya upaya untuk mengeruk keuntungan berkedok agama.

''Selain bangsa dan kuda, agama kini menjadi tunggangan mereka yang ingin mengejar keuntungan dunia,'' ujar salah satu netizen.

Ada juga netizen yang berkomentar sepinya surau dan masjid ini disebabkan oleh orang-orang yang tertarik untuk belajar mengaji Alquran di pesawat terbang. ''Pantas masjid dan surau kosong. Mereka mengaji di pesawat terbang,'' kata netizen yang lainnya.***