PEKANBARU - Walikota Pekanbaru Firdaus memerintahkan jajaran pemerintahannya untuk mensosialisasikan sensus penduduk, yang akan digelar serentak di Indonesia pada Februari sampai Maret tahun 2020 mendatang. Ia mengatakan, sensus ini akan dilaksanakan secara online untuk pertama kalinya, sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah daerah setempat.

"Kita mendorong camat, lurah dan jajaran untuk aktif mensosialisasikan sensus penduduk tahun 2020, selama Februari sampai Maret mendatang. Ini pertama kalinya akan digelar secara online, maka tentunya dukungan dari pemerintah sangat diperlukan," jelas Firdaus, Senin, (4/11/2019).

Hal itu disampaikannya saat pertemuan bersama Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru di Kediaman Walikota Pekanbaru, Jalan Ahmad Yani, untuk membahas persiapan menjelang sensus penduduk, yang tepatnya dimulai pada 12 Februari 2020.

Ia mengatakan, Pemko Pekanbaru akan membentuk tim untuk mendukung sensus penduduk yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Pemko juga akan terus melakukan verifikasi data untuk perbaikan kualitas data kependudukan.

Sementara itu, Kepala BPS Kota Pekanbaru Dewi Kristiani mengatakan, setelah sensus online selesai, petugas akan kembali melakukan pendataan bagi masyarakat yang belum terdaftar secara online pada Juli 2020. Bersamaan dengan sensus kematian, sehingga didapatkan jumlah penduduk Indonesia.

"Setelah sensus online, petugas akan datang untuk mendata masyarakat yang belum mendaftar sensus secara online. Nanti ada sensus kematiannya juga," paparnya.

Dewi menjelaskan, sensus ini dilakukan untuk mendata seluruh penduduk Indonesia, termasuk yang selama ini tidak tercover dalam data di RT dan RW.

"Sensus penduduk ini adalah untuk mencatat seluruh penduduk yang ada di Indonesia, termasuk yang tidak tercover oleh RT dan RW setempat. Misalnya gelandangan, yang tinggal di kolong jembatan, dan sebagainya," pungkasnya.***