SELATPANJANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Riau untuk melakukan pemadaman dengan helikopter di daerah Gayung Kiri Rangsang. Rupanya, kebakaran di lahan gambut itu tidak serta merta padam meski tak lagi terpantau menggunakan satelit.

Informasi akan dilakukan water bombing ini sebagaimana disampaikan Plt Kepala BPBD Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal SE MH, Rabu (23/3/2016). Kata Edy, berdasarkan laporan dari Camat Rangsang Mulyadi, kebakaran di Sei Gayung Kiri itu masih terjadi.

"Laporan camat masih ada kebakaran. Di sana kan lahan gambut," kata M Edy Afrizal kepada GoRiau.

"Kita koordinasi dengan BPBD Riau, untuk memadamankan menggunakan helikopter (water bombing, red)," tambah M Edy Afrizal.

Ditambahkan Edy lagi, dari pantauan satelit, pukul 05.00 WIB tanggal 23 Maret 2016, masih ada hotspot di Riau, yaitu 1 titik. Titik hotspot ini ternyata di Sei Gayung Kiri Rangsang.

BPBD Kepulauan Meranti langsung mengirimkan peralatan mesin pompa, selang, dan tenda. Pemadaman yang dibantu personil TNI Polri, Satpol PP Kecamatan, BPBD dan masyarakat setempat ditambahkan regu fire dari perusahaan membuahkan hasil. Kebakaran bisa dipadamkan, sehingga pada sore hari tidak terdeteksi adanya hotspot.

"Kendala kita pada air. Sumber air suli ditemukan," kata Edy Afrizal juga.

Sebelumnya, pada pada pukul 16.00 WIB tanggal 22 Maret 2016, hotspot di Riau dinyatakan nihil oleh BMKG, walau pada pagi harinya (pukul 05.00 WIB) terpantau hotspot di Pulau Rangsang. (***)