PANGKALAN KERINCI - Calon Legislatif (Caleg) di Kabupaten Pelalawan dari Partai Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Golongan Karya (Golkar) melaporkan temannya sesama partai ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pelalawan.

Kedua Caleg yang melapor ke Bawaslu Pelalawan tersebut adalah Abdul Nasib dari Gerindra dan Abdul Muzakir dari Golkar. Keduanya caleg dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV Kecamatan Pangkalan Kuras dan Kecamatan Pangkalan Lesung.

Keduanya melaporkan dugaan kecurangan yang dialaminya pada rapat pleno di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Pangkalan Kuras. Laporan itu dilayangkan atas dugaan penggelembungan suara.

Kedua Caleg ini mengaku dirugikan atas perhitungan suara hasil pleno di tingkat PPK yang berbeda dengan hasil pleno Panitia Pemungutan Suara (PPS). Perolehan suara mereka yang sebelumnya tinggi, justru menjadi dibawah dari perolehan suara Caleg satu partainya.

"PPK bertanggung jawab atas persoalan ini, tentu ini juga kurangnya pengawasan dari Panwascam," kata Abdul Nasib, Jumat (26/4/2019) di kantor Bawaslu Pelalawan.

Menurutnya, ada terjadi perubahan jumlah suara yang sangat signifikan pada 17 desa di Kecamatan Pangkalan Kuras. Dalam perhitungan di Formulir C1 dan tertera pada DAA1 tingkat desa yang dipegangnya, total suaranya mencapai 1.164 dan menjadi peroleh suara tertinggi dari semua Caleg Gerindra di Dapil ini, termasuk atas nama Neno Fitria yang hanya 821 dan Sudirman hanya 649 suara.

Justru perolehan suara menjadi terbalik setelah pleno ditingkat PPK. Meski jumlah suara Abdul Nasib masih tetap 1.164, namun perubahan terjadi pada suara milik Neno Fitria dan Sudirman, suara Neno Fitria menjadi 1.272 sedangkan suara Sudirman berkurang dan menjadi 134 suara. Neno Fitria menjadi unggul diantara Caleg Gerindra di Dapil IV.

"Saya menduga ini telah terjadi pemindahan suara milik Sudirman ke Neno. Saya pegang datanya," ucap Abdul Nasib.

Hal sama juga disampaikan oleh Abdul Muzakir, telah terjadi pemindahan suara diantara Caleg Golkar di Dapilnya. Berdsarkan C1 dan DAA1 yang dia pegang suaranya sebanyak 1.520.

Abdul Muzakir pada peringkat kedua diantara Caleg Golkar di Dapil IV, setelah Baharudin dan peringkat ketiga adalah Hj Nurleli yang mengantongi sebanyak 2.390 suara.

Setelah dilakukannya pleno PPK jumlah perolehan suara berubah dan Hj Nurleli jumlah suaranya menjadi 2.537 menyingkirkan Abdul Muzakir yang masih 1.520 suara.

"Awalnya saya peringkat kedua, terpaut 147 suara dan saya di posisi kedua. Setelah pleno PPK berubah, kok saya jadi kalah 17 suara," papar Abdul Muzakir, kepada GoRiau.*