PEKANBARU - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) periode Januari– September 2018 pada triwulan III terealisasi sebesar Rp16,52 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala DPMPTSP Riau, Evarefita kepada GoRiau.com di ruang kerjanya. Apabila dibandingkan dengan target Investasi 2018 yang ditetapkan oleh BKPM RI sebesar Rp23,64 triliun maka realisasi investasi di Riau telah mencapai 69,9 persen.

"Realisasi yang dicapai tersebut mengalami penurunan sebesar 9,52 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 18,27 triliun," kata Evarefita, Senin (3/12/2018) siang.

Realisasi investasi Januari-September 2018 sebesar Rp16,52 triliun, dikatakannya, menempatkan Riau pada peringkat 10 secara nasional. Selanjutnya untuk PMDN Riau berada pada peringkat ke-15 dengan nilai investasi sebesar Rp4,07 triliun dan peringkat ke-6 untuk PMA dengan nilai investasi sebesar 929,28 juta US$ setara Rp12,45 triliun.

"Sedangkan untuk wilayah Sumatera Realisasi Investasi Riau periode Januari-September 2018 berada pada peringkat ke-3, sedangkan untuk realisasi investasi PMDN berada pada peringkat 5 dan peringkat ke 2 untuk PMA," ujarnya.

Secara internal, dipaparkan Evarefita, turunnya realisasi investasi di Riau disebabkan masa transisi penggunaan sistim OSS yang dilaksanakan sejak Juli 2018, sehingga belum maksimal dalam pelaksanaannya.

"Izin yang diterbitkan melalui sistem OSS bagi perusahaan tidak ada komitmen untuk meyampaikan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal). Perusahaan yang memiliki IP/IU yang diterbitkan melalui SPIPISE tahun 2010 kebawah tetapi belum memiliki NIB menyampaikan LKPM dengan menggunakan sistem yang baru tidak bisa diterima," ungkapnya kendala yang terjadi saat ini.

Dirinya menjelaskan bahwa realisasi penyerapan tenaga kerja di Riau pada periode Januari-September Tahun 2018 mencapai 18.853 orang dengan rincian sebanyak 14.942 orang pada proyek PMDN dan sebanyak 3.911 orang pada proyek PMA.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Thomas Lembong mengatakan, fluktuasi nilai tukar USD yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan USD di pasar global, terjadinya negatif neraca perdagangan periode Januari-September 2018.

"Terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok dan negara lain, menyebabkan investor bersifat "wait and see" dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan, sehingga realisasi investasi Triwulan III 2018 turun dibanding periode yang sama tahun 2017," kata Thomas. ***