PEKANBARU - Pariwisata saat ini merupakan bagian dari beberapa sektor yang menjadi andalan pemerintah Indonesia untuk menghasilkan devisa negara. Oleh karena itu pemanfaatan, pengembangan, pengelolaan di sektor pariwisata haruslah mendapat perhatian serius dari pemerintah dengan melibatkan peran stake holder yang terkait didalamnya.

Bukan rahasia lagi jika sektor pariwisata saat ini menjadi primadona bagi daerah untuk membantu kesejahteraan masyarakatnya.

Untuk mendorong hal tersebut, berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan, pemerintah provinsi Riau melalui Dinas Pariwisata melaksanakan program pengembangan kemitraan pariwisata yaitu, kegiatan pelatihan dan pembinaan tenaga pemandu pariwisata provinsi Riau di Hotel Furaya Pekanbaru, Jumat (19/5/2017).

Kegiatan pelatihan dan pembinaan tenaga pemandu pariwisata diikuti 33 orang peserta yang berasal dari 12 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, dengan metode pelatihan yaitu, class room (ceramah, red), diskusi dan kunjungan ke lapangan.

Hadir sebagai narasumber pada acara ini, Kepala Dinas Pariwisata provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H Lalu Moh Fauzal, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sang Putu Subaya, Master Asessor Osvian Putra, Ketua DPD Asita Riau Dede Firmansyah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HPI Riau Ronal, dan Moderator dari Universitas Islam Negeri (UIN) SUSQA Riau Yulia Novita.

Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) provinsi Riau Fahmizal Usman pada saat menyampaikan pemaparannya sekaligus membuka kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan pelatihan dan pembinaan tenaga pemandu wisata merupakan bagian dari penyelenggara pariwisata yang terkait langsung dengan jasa pelayanan.

"Untuk menjadi ujung tombak pelayanan prima kepariwisataan di daerah, tentunya pemerintah bersama, Akademisi, Pelaku bisnis, Komunitas dan Media harus memberikan kepuasan bagu siapapun yang dilayaninya," kata Kadispar Riau Fahmizal Usman.

"Pentahelix, adalah jurus lima unsur sebegai penentu kesuksesan pariwisata, rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community, Government, Media (Akademisi, Pelaku bisnis, Komunitas, Pemerintah, Media, red). Lima unsur itu harus kompak, saling mendukung dalam membangun iklim kondusif," sebut Fahmizal Usman pria yang pernah menjabat sebagai kepala Biro Humas pemerintah provinsi Riau.

Pada akhir pemaparanya Kadispar Riau berharap agar kegiatan pelatihan dan pembinaan ini dapat mancapai sasarannya yaitu, meningkatnya kualitas dan profesionalisme masyarakat pelaku pariwisata dalam pengembangan pariwista daerah dan terciptanya sektor pariwisata sebagai sektor unggulan yang mampu menjadi sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Pelatihan dan pembinaan tenaga pemandu pariwisata ini digelar 6 hari, mulai tanggal 19-24 mei, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta pelatihan di bidang kepemanduan wisata yang mampu berdaya saing dalam bidang pariwisata dan terciptanya SDM yang profesional yang mampu berdaya saing dalam bidang pariwisata. ***