PEKANBARU - Kepala Dinas Sosial (Dissos) Provinsi Riau, Syarifuddin AR ternyata tidak hanya sekedar melakukan penertiban biasa terhadap gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang terjaring razia. Melainkan, pihaknya juga melakukan pendataan gepeng untuk dibina sebelum dipulangkan.

"Salah satunya dengan memberikan program pelatihan kerja. Setelah mereka bisa diberdayakan, baru dipulangkan dengan harapan tidak mengemis lagi," kata Kadissos Riau, Syarifuddin AR kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (28/5/2017).Dikatakan Syarifuddin, usai merazia gepeng, pihaknya lantas melakukan pendataan melalui tahap assessment. Itu dilakukannya untuk mengetahui jumlah gepeng berdasarkan tingkatan usia, asal dan bakat yang mereka miliki.Begitu juga untuk mengetahui hal apa yang mendorong mereka untuk mengemis. Apakah menyangkut persoalan himpitan ekonomi atau karena faktor kemalasan belaka."Misal anak-anak usia 18 tahun ke bawah itu cocoknya dikasih pembinaan seperti apa. Tukang las atau profesi lainnya. Begitu juga yang tuna netra, seperti apa yang cocok," tuturnya.Secara umum, kata Kadissos Riau ini, rata-rata gepeng yang terjaring razia kebanyakan masih berusia produktif."Banyak yang masih remaja, kita berfikirnya kenapa mereka tidak bekerja. Miskin bukan berarti tidak bekerja. Kalau pilihannya ngemis, berarti malas bekerja. Ini yang akan kita bina agar mereka memiliki bekal untuk memasuki lapangan kerja," tandasnya. ****