TELUKKUANTAN - Ketua BPD Pulau Deras Madi Warmanto mengakui bahwa mesin genset desanya telah dijual kepada Ipit, seorang tukang las yang juga warga Pangean, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

"Jadi, masalah genset, itu bukan inisiatif pribadi sebenarnya. Dulu, sudah lama juga, Kades Tono pernah menyampaikan ada orang yang bertanya tentang genset. Saya bilang, tak apa-apa. Cuma, tak putus sama kita. Harus kita rapatkan," ujar Madi kepada GoRiau.com, Senin (7/10/2019) sore via selulernya.

"Kalau memang ada orang yang mau membeli, ya silahkan. Nanti kita lempar ke forum. Biar tak dibilang Kades jual aset, Ketua BPD jual genset seperti saat ini," ujar Madi menambahkan.

Madi pun berkisah, bagaimana mesin genset tersebut bisa dijual. Hal itu tidak terlepas dari krisis keuangan yang dialami oleh pengurus masjid. Dimana, biaya untuk pembangunan masjid tidak ada.

"Masjid terbengkalai. Upah tukang tidak ada, bahan tidak ada. Uang kas tinggal Rp825 ribu, sedangkan teras baru separoh dicor," ujar Madi.

"Kita BPD ini kan sama dengan anggota dewan (DPRD), menampung aspirasi masyarakat. Dulu, kita dapat Bankeu dari provinsi untuk pembangunan masjid. Sekarang tidak ada," tambah Madi.

Karena terdesak butuh dana, kemudian pembeli dihubungi. Madi menyatakan, orang yang menghubungi pembeli adalah pengurus masjid.

"Memang belum ada rapat, tapi kita sudah sampaikan sama Pj Kades sekarang, namun belum ada kesediaannya untuk rapat. Sekarang barang tu sudah terjual," ujar Madi.

Dia menyatakan, mesin tersebut ditengok pembeli pada Kamis (3/10/2019) malam, sekitar pukul 23.00 Wib. Setelah terjual, Madi mengaku sudah rapat dengan perangkat desa.

"Baru muncul berbagai pandangan. Ada yang setuju, ada yang tidak, ada yang bilang murah," ujar Madi.

Kini, uang hasil penjualan genset Rp20 juta sudah diberikan ke Pj Kades Aswandi. "Intinya, mesin tersebut akan dikembalikan lagi. Uangnya diberikan lagi ke pembeli."

"Nanti malam kami rapat bersama Pj Kades dan Pak Camat," kata Madi.

Secara terpisah, Hartono, mantan Kades Pulau Deras mengaku tidak tahu menahu tentang penjualan aset tersebut. "Saya tidak terlibat," tegasnya.

"Dulu, dua tahun yang lalu, memang ada yang datang bertanya tentang genset. Pembeli menyatakan dapat info dari orang, bahwa mesin genset akan dijual. Saya bilang, selama saya jadi Kades, biarkan mesin tersebut membusuk di situ," jelas Hartono.***