SELATPANJANG - Muzamil selaku Ketua Komisi II beserta anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti sangat menyayangkan sikap perusahaan Patra Zalva selaku transporter yang mengangkut suplai BBM untuk PLN Kabupaten Kepulauan Meranti tidak bersedia hadir dalam pertemuan bersama pihak Pertamina Tanjung Uban dan pihak PLN Kepulauan Meranti.

Dimana pertemuan pada Rabu (22/1/2020) malam itu sangat penting untuk menyikapi ketersediaan bahan bakar kebutuhan PLN dalam memenuhi kebutuhan bagi penerangan masyarakat umum meranti pada umumnya.

Untuk diketahui bersama, kebutuhan BBM PLN Meranti saat ini sudah dalam kondisi yang sangat kritis, sebagai transporter penyuplai BBM untuk pihak PLN, tentunya Muzamil sangat mengharapkan kehadirannya.

Sebelumnya, Komisi II sudah mengkonfirmasi kepada pihak Perusahaan Patra Zalva untuk bisa hadir dalam pertemuan segitiga tersebut melalui Jannatul Firdaus selaku Kepala Unit Pelayanan PLN Selatpanjang, dan mereka menyatakan siap, tapi alangkah kecewanya Komisi II DPRD Meranti ternyata pihak Patra Zalva mengingkarinya tanpa memberikan jawaban yang pasti ketidakhadiran mereka.

"Tentu kita sangat kecewa, memang kita mengetahui, bahwa Patra Zalva merupakan Subkonnya PLN dalam menyuplai BBM untuk PLN wilayah Meranti dan sekitarnya, dengan kondisi yang kita lihat saat ini, dimana ketersediaan BBM untuk PLN wilayah Meranti dalam kondisi yang sangat kritis, tentunya ini sangat dipandang perlu untuk disikapi karena hal ini menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak," ungkap Muzamil lagi.

Dikatakan Muzamil, ketidak hadiran Patra Zalva menjadi tanda tanya besar, kenapa perusahaan Patra Zalva tidak bersedia hadir, ada apa dibalik ini semua.

"Kita berpikir bahwa Patra Zalva selaku subkonya PLN tidak koorporatif, mereka hanya mencari keuntungan belaka, tanpa melihat kondisi yang dialami oleh masyarakat Meranti secara umum. Kita tidak mau ada pengusaha yang hanya mencari dan meraup keuntungan belaka di Kabupaten ini tanpa melihat dan menyikapi kondisi yang ada, jelas ini sangat mengecewakan kita semua," kesalnya.

Seharusnya, kata Muzamil, Patra Zalva merupakan subkonnya PLN dalam menyediakan kapal-kapal penyuplai BBM untuk wilayah Meranti dan sekitarnya, sebagai subkon mereka seharusnya lebih jeli melihat kebutuhan BBM yang dibutuhkan dengan menyediakan kapal-kapal pengangkut yang sangat memadai, sehingga dengan ketersediaan kapal-kapal yang memadai, kebutuhan BBM untuk pihak PLN tidak mengalami kekurangan.

"Kita tidak tahu dimana kantornya Patra Zalva ini, sehingga kita sulit untuk berkomunikasi sama mereka," pungkasnya. (rls)