PEKANBARU - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia memberi target kepada Riau untuk bisa menarik investasi Rp44 triliun untuk tahun 2020. Angka itu diyakini mampu diraih asalkan Riau bisa memberikan ''wadah'' yang aman dan nyaman buat berkembangbiaknya usaha.

Target itu juga dinilai masuk akal karena pada tahun sebelumnya Riau mampu menyedot investasi Rp41 triliun mengingat Riau merupakan salah satu poros ekonomi di wilayah pesisir timur Sumatera.

Menanggapi hal ini, Gubernur Riau, Syamsuar kepada GoRiau.com, Kamis (20/2/2020) mengatakan, target itu diberikan oleh BKPM RI saat rapat koordinasi dengan Presiden RI di Jakarta, Rabu (19/2/2020). ''Insyaallah kita bisa, kita akan berusaha mencapai target yang diberikan itu,'' ujar Syamsuar.

Keyakinan itu, tambah Syamsuar, karena Riau memiliki banyak potensi baik dalam bidang perkebunan, industri, pertambangan dan yang tak kalah penting adalah usaha kecil dan menengah yang kini terus berkembang dan mampu mengikuti perkembangan zaman.

''Kita memiliki banyak potensi bisnis yang bisa digarap investor. Karena itu, kita akan membuka kran kepada investor manapun untuk menanamkan modalnya di Riau. Tentu, kita sebagai pemerintah, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki akan memberikan berbagai kemudahan,'' tegasnya.

Selain itu, jelas Syamsuar, sebuah investasi selain membutuhkan ''areal yang subur'' untuk berkembangnya usaha, juga harus memiliki infrastruktur pendukung lain seperti keamanan dan kenyaman. ''Kalau soal ini, presiden sudah memberi garansi dengan meminta Kapolri untuk memerintahkan Polda-polda ''mengawal'' semua investasi. Jadi untuk keamanan, ini ranahnya Polri,'' jelas Syamsuar.

Syamsuar berharap dengan dukungan kemudahan birokrasi serta keamanan dan kenyamanan itu, akan banyak investor menanamkan modalnya di Riau. ''Tentu harapan kita, investasi itu juga memberikan keuntungan kepada rakyat kita baik berupa pembukaan lapangan kerja maupun dampak lain yang mendukung perekonomian daerah,'' tutupnya. (advertorial)