BANGKINANG - Kubu Asrizal menolak ajakan pihak Ardo untuk tidak menggelar Musda KNPI Kampar sebelum Musda KNPI Provinsi Riau selesai dilaksanakan. Bahkan, Asrizal Nasri cs menyatakan bahwa Musda tetap akan dilaksanakan 25-26 Februari mendatang.

''Alhamdulillah persiapan Musda sudah hampir matang, sudah 80 persen,'' ujar Asrizal, Kamis (20/2/2020) dikonfirmasi via selulernya.

Dijelaskannya, sejauh ini tidak kendala berarti yang menggangu rencana tersebut. Musda akan dibuka di Balai Bupati Kampar, sementara rangkaian sidang pleno akan dilaksanakan di Stanum.

Asrizal menjelaskan, status dirinya sebagai caretaker kubu Haris Pertama untuk DPD KNPI Kampar mendapat SK terhitung sejak 27 Desember 2019 dan akan berlaku hingga tiga bulan ke depan. ''Tugas saya sebagai caretaker itu ada dua. Pertama melakukan konsolidasi organisasi dan kedua untuk menyelenggarakan Musda,'' ucap Asrizal.

Sesuai tahapan Musda, terang Asrizal, terhitung Kamis (20/2/2020) sampai Senin (24/2/2020) panitia membuka penjaringan bakal calon ketua yang akan bertarung untuk memperebutkan kursi ketua KNPI Kampar. ''Siapa saja yang ingin bertarung silahkan ikut, asal memenuhi syarat, siapa saja boleh," ajak Asrizal.

Asrizal menjelaskan, statusnya sebagai caretaker muncul disebabkan oleh masa priode Ardo pada 2015-2018 telah lama berakhir dan Ardo belum belum melaksanakan Musda. ''Sementara Ardo-nya sendiri mengambil caretaker Nur Fajriyansyah. Artinya, kubu Ardo sendiri yang ingin dualisme,'' tuding Asrizal.

Asrizal mengaku, pihaknya telah berupaya melobi pihak Ardo untuk melaksanakan Musda bersama. Namun, Asrizal mengklaim kubu Ardo menolak tawaran dari pihaknya itu.

''Sekarang kita ikut konstitusi organisasi saja lagi. Adapun dinamisasi di kalangan pemuda Kampar menyikapi persoalan ini, biasa saja, kita sangat memahami, kalau tidak ada dinamika justru bukan pemuda namanya. Yang penting kita ingin semuanya berjalan baik dan damai,'' jelas dia lagi.

Sebelumnya, Ardo mengimbau Asrizal cs membatalkan rencana menggelar Musda. Dia mengajak Asrizal cs berkomitmen menuju satu Musda. Ardo mendalilkan ajakan membatalkan rencana Musda itu berdasarkan kesepakatan di Balai Adat Melayu Riau pada Jumat (30/1/2020) malam bersama kedua belah pihak masing-masing carataker, baik kubu Bung Haris Pertama (pihak Asrizal) maupun kubu Bung Nur Fajriansyah (pihak Ardo) yang dihadiri oleh senior serta mantan Ketua DPD KNPI Provinsi Riau, pimpinan OKP tingkat Provinsi Riau yang juga dihadiri oleh DPD KNPI Kabupaten/Kota se-Riau.

Ardo menyebut dari pertemuan ini dihasilkan delapan poin kesepakatan. Diantaranya poin kedelapan yang berbunyi: Bahwa DPD KNPI Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau (Pekanbaru, Dumai, Kampar, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Pelalawan, Bengkalis dan Siak) tetap berlaku kepengurusannya sesuai SK DPD KNPI Riau dengan Ketua Ari Nugro Arsadianto sampai dengan konsolidasi yang dilakukan oleh DPD KNPI Riau masa bakti 2020-2023 hasil Musda XIV Pemuda KNPI Riau Tahun 2020 kecuali :

a. DPD KNPI Kabupaten Rokan Hilir yang telah diselenggarakan Musda KNPI Kabupaten Rokan Hilir oleh pihak Caretaker Bung Nur Fajriansyah.

b. DPD KNPI Kabupaten Kepulauan Meranti yang telah menyelenggarakan Musda KNPI Kabupaten Kepulauan Meranti oleh pihak Caretaker Bung Haris Pertama.

''Atas dasar hasil kesepakatan itu, maka, Musda KNPI Kabupaten Kampar mesti dilakukan setelah Musda KNPI Provinsi Riau,'' beber Ardo

Asrizal sendiri tidak menampik adanya kesepakatan di LAM Riau itu. "Pertemuan itu prosesnya panjang sekali. Itu Majelis Pemuda Indonesia (MPI) yang mengundang," beber pria berkacamata ini.

Hanya saja, dia berdalih poin-poin kesepakatan bersama itu harus ditindaklanjuti dengan SK bersama masing-masing kubu DPP (kubu Haris Pertama dan kubu Nur Fajriyanshah).

"Berdasarkan kesepakatan itu, masing-masing kubu mengeluarkan SK Provinsi Riau untuk Musda bersama itu, namun sampai sekarang kedua kubu tidak mengeluarkan SK. ***