SELATPANJANG - Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Puskesmas Pulau Merbau, Kepulauan Meranti, Riau diancam akan dibongkar oleh supplier.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kepulauan Meranti, dr H Misri Hasanto MKes, melalui Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian, Muhamad Sardi mengaku jika dirinya pernah dihubungi oleh pihak PT CMC selaku perusahaan penyedia IPAL kepada kontraktor PT Bunda yang melakukan pengerjaan Puskesmas Rawat Inap tersebut dengan mengancam akan membongkar IPAL di Puskesmas Pulau Merbau karena tidak dibayarkan oleh kontraktor.

"Kemarin ada yang menelpon saya, dia mengaku dari PT CMC, dia memberitahu jika IPAL itu belum dibayarkan dan akan dibongkar," kata Sardi, Jumat (19/6/2020) sore.

Sardi mengatakan jika dirinya merasa kurang nyaman mendengar kabar tersebut dan berniat akan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

"Mendengar hal ini saya kurang nyaman dan tidak akan tinggal diam. Saya katakan jika ada masalah harus diselesaikan dengan pihak kontraktor, namun ini tidak bisa diganggu dan sudah menjadi aset daerah, karena sudah dibayarkan lunas," kata Sardi.

Dijelaskan Sardi, pengerjaan IPAL tersebut sudah satu paket dengan pembangunan Puskesmas, dimana penganggarannya melalui DAK Afirmasi 2019 sebesar Rp 7.980.000.000,00.

"Pengerjaan IPAL itu satu paket pengerjaannya dengan Puskesmas dengan anggaran sebesar Rp7 miliar lebih. Sementara untuk IPAL sendiri harganya Rp300 juta an dan itu sudah lunas kita bayarkan dengan tiga kali tahapan sampai Desember 2019 lalu," ujar Sardi.

Terhadap permasalahan tersebut, Sardi meminta kepada kontraktor dalam hal ini PT Bunda untuk menyelesaikan tanggung jawabnya kepada pihak supplier, sehingga tidak menggangu yang sudah menjadi aset daerah.

"Terhadap masalah ini, saya minta pihak kontraktor PT Bunda untuk menyelesaikan dan melunasi yang menjadi kewajiban kepada supplier PT CMC. Karena disini kita tidak ada keterlibatan, yang saya ketahui kita hanya berkontrak dengan PT Bunda, dan itu sudah lunas kita bayarkan," pungkas Sardi.

Sementara itu, hingga saat ini pihak PT Bunda belum berhasil dikonfirmasi, begitu pula dengan pihak PT CMC.***