PEKANBARU- Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Riau Zulmansyah Sekedang mengaku prihatin dengan berita bohong (hoax) yang menerpa Bupati Siak H Syamsuar beberapa hari terakhir. Hal tersebut dikatakannya menyikapi pemberitaan di salah satu media online yang menyebutkan Syamsuar "ngumpet" di ruang VIP saat menghadiri Rakorwil PKS Riau di Hotel Pangeran, Jumat lalu.

Berita-berita hoax seperti ini, kata Zul, membuat kalangan insan pers merasa sedih. Sebelumnya, mantan Walikota Pekanbaru juga pernah menjadi korban hoax dan diberitakan meninggal dunia, demikian pula Gubernur Riau yang diberitakan tidak menginginkan adanya penunjukan pejabat Wakil Gubernur.

"Berita hoax terbaru, Pak Syamsuar yang datang ke acara Rakorwil PKS Jumat kemarin, tiba-tiba diberitakan ngumpet. Tanpa ada klarifikasi dari bersangkutan, tiba-tiba diberitakan seperti itu, tentu sangat menyedihkan bagi kami insan pers. Kalau yang menyebar hoax anggota kita di SPS tentu akan dibina, tapi kalau bukan kita biarkan untuk dibinasakan," kata Zulmansyah saat memberikan sambutan sempena Media Expo 2017 dan SPS Award di Mall SKA, Minggu (26/3/2017).

Maraknya berita hoax akhir-akhir ini, menurut Zul, tidak terlepas dari pesatnya pertumbuhan perusahaan pers yang ada di Riau. Tahun-tahun sebelumnya, perusahaan pers yang resmi terdaftar sebagai anggota di SPS jumlahnya hanya 34 media saja. Namun saat ini jumlahnya sudah bertambah menjadi 88 perusahaan pers.

Dia menjelaskan, SPS mendukung diterapkannya prosedur hak jawab bagi perusahan pers yang salah dalam pemberitaan. Namun untuk media abal-abal dan tidak berstatus perusahaan pers, Zulmansyah mempersilakan untuk dilaporkan ke polisi.

"Bisa diproses secara hukum, bisa dikenalkan pasal 73 UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara," tegasnya dihadapan Kapolda Riau dan sejumlah kepada daerah di Riau yang turut hadir sebagai undangan.

Dalam kegiatan rutin tahunan yang dilanjutkan dengan deklarasi SPS Riau untuk pers profesional anti hoax tersebut, SPS Riau juga turut memberikan penghargaan kepada sejumlah mitra kerja pers yang dianggap berjasa. Diantaranya Kapolda Riau, Bupati Bengkalis, Walikota Dumai, Bupati Inhil serta Bupati Siak yang diwakili Kabag Humas dan Protokol Wan Syaiful Effendi.

Dalam acara yang turut dihadiri unsur organisasi profesi PWI, AJI, IJTI, dan PJI itu, Wan Saiful menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih atas diterimanya anugerah SPS Award tersebut.

"Saya minta maaf Pak Syamsuar tak bisa hadir malam ini. Beliau berpesan kepada saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada SPS Riau, semoga kemitraan ini terus berlanjut demi kemajuan Kabupaten Siak dan Provinsi Riau," sebut mantan Camat Siak ini.

Terpisah, Bupati Syamsuar mengakui, di tengah dinamika politik yang dinamis, berbagai jenis publikasi dan informasi juga bermunculan tak terarah. Ada yang lurus-lurus, dan ada juga yang melenceng.

"Saya menilainya sesuatu yang wajar. Walau saya tidak menampik, dengan begitu banyak keterlibatan semua pihak, serta kepentingan dibaliknya. Saya juga yakin, masyarakat saat ini kian cerdas untuk memilah informasi yang valid dan baik. Apalagi, saat ini pintu komunikasi dengan saya, sudah saya buka selebar-lebarnya, agar tidak ada batas antara pemimpin dengan masyarakat, dan publik lebih mendapatkan informasi yang berkualitas," tegasnya.

Dia berharap, apapun dinamika politik yang terjadi hari ini dan seterusnya, harus mengedepankan rasa persaudaraan, persatuan, kejujuran, serta yang hati bersih.

"Intinya, semua itu hanya bertujuan untuk mewujudkan Riau sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," pungkas Ketua DPD Partai Golkar Siak yang sudah menyatakan maju di Pilgubri 2018 nanti.***