JAKARTA - SMAN 1 Brebes Provinsi Jawa Tengah raih Juara III Nasional LCC Empat Pilar MPR Tahun 2019, dalam Grand Final yang dilaksanakan hari Minggu (3/11/2019), di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta.

Dalam gelar Grand Final, SMAN 1 Brebes berhadapan dengan SMAN 2 Sampit Provinsi Kalimantan Tengah dan SMAN 1 Tenggarong Provinsi Kalimantan Timur. Aura tegang perebutan posisi terhormat Juara Nasional sangat terasa sejak awal lomba dimulai.

Memasuki sesi lomba, ketegangan makin memuncak. Apalagi beberapa kali di sesi Satu Lawan Satu, SMAN 1 Brebes salah dalam menjawab soal sehingga pengurangan nilai terjadi. Menyadari telah tertinggal angka, seluruh tim berusaha keras menyamakan posisi.

Namun, di akhir perlombaan, SMAN 1 Brebes mesti rela melepas Juara Nasional yang diraih tim SMAN 1 Tenggarong dan posisi kedua diraih SMAN 2 Sampit. Walaupun gagal meraih Juara Pertama, dalam segmen Kreatifitas, SMAN 1 Brebes dinobatkan menjadi tim terbaik dengan skor 84,90.

Ketua Tim SMAN 1 Brebes M. Raihan Diki Ramadhan mengungkapkan perasaannya atas hasil yang dicapai timnya. Menurutnya, apa yang berhasil dicapai saat ini patut syukuri, sebab semua adalah hasil dari upaya dan kerja keras yang maksimal. “Persiapan yang kami lakukan untuk tampil berlomba sangat baik. Kami belajar dan berlatih dengan giat baik dengan tim ataupun secara individu, memprediksi potensi-potensi kesalahan dan menggunakan strategi-strategi yang kami rasa efektif," ungkapnya.

Persoalan belum bisa mencapai Juara 1 Nasional, tambah Raihan, itu adalah evaluasi bagi tim dan sekolah, agar lebih bersemangat lagi belajar dan berupaya agar bisa meraihnya dikesempatan yang akan datang.

Terkait penyelenggaraan LCC Empat Pilar, Raihan sangat mengapresiasi MPR karena menyediakan wadah kepada generasi muda bangsa dari seluruh wilayah Indonesia untuk lebih memahami Empat Pilar MPR yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Di kesempatan yang sama, guru pendamping SMAN 1 Brebes M. Anas Rifai mengungkapkan bahwa persiapan-persiapan, teknik, strategi yang dilakukan semua sudah maksimal. Bahkan makin serius lagi ketika tim berhasil mewakili provinsi ke ajang nasional. Semua materi yang diberikan MPR dipelajari secara intens. Bahkan latihan dilakukan secara periodik seminggu sekali.

"Dari mulai tahap seleksi di provinsi, kemudian masuk nasional, lalu berlaga di Grand Final dan meraih Juara III Nasional adalah tak disangka-sangka oleh kami, sebab setelah lima tahun ikut LCC di provinsi, baru tahun ini sekolah kami masuk nasional di Jakarta dan berhasil menempati Juara III Nasional," ungkapnya.

Rasa kecewa karena tidak meraih Juara 1 Nasional tentu ada. Namun, apapun pencapaian tim, itu adalah hasil kerja keras maksimal yang mampu dipersembahkan tim dan harus disyukuri.***