BOGOR - Farhany Ramadhila, siswi kelas 12 SMA plus Yayasan Persaudaraan Haji Bogor (YPHB) Kota Bogor, yang dilaporlkan hilang, sudah ditemukan Jumat.

Polisi masih menelusuri dugaan penculikan terhadap remaja 17 tahun itu. Farhany Ramadhila sudah diserahkan kepada orang tua setelah ditemukan dekat sekolahnya.

''Karena dia belum bisa diajak komunikasi dengan baik, jadi belum bisa dimintai keterangan lebih mendalam,'' kata Kepala Satuan Resere Kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota, Komisaris Condro Sasongko, Sabtu (4/3/2017).

Sebelumnya Farhany dilaporkan hilang oleh ayahnya, Agung Abdilah. Bahkan Agung menduga putrinya itu telah diculik. Dugaan itu muncul setelah Farhany mengirim pesan singkat dan meminta keberadaannya dilacak. 

Condro mengatakan, sebelum dilaporkan ke polisi, berita hilangnya Farhany cepat menyebar di dunia maya bahkan menjadi viral. Polisi pun bergerak cepat untuk mencari remaja putri itu.

Sinyal telepon Farhany sempat terlacak di Tebet, Jakarta Selatan. ''Akan tetapi pada Jumat, kami mendapatkan informasi jika ada satpam toko kue, persis di samping sekolahnya melihat korban tengah berdiri saat bubar sekolah dalam kondisi linglung, pada pukul 15.30 sore,'' kata dia.

Satpam itu tidak mengetahui jika Farhany tengah dicari oleh orangtuanya karena tidak pulang semalaman.

''Benar saja, berselang dua jam kemudian tepatnya pukul 18.30 korban ditemukan sedang berdiri di dekat Polsek Bogor Utara yang jaraknya hanya 30 meter dari sekolah,'' kata Condro.

Saat itu kondisi Farhany sehat namun dia terlihat linglung sehingga sulit diajak berkomunikasi dengan baik. ''Hape,  dompet berisi uang 100 ribu, dan tas coklat korban sudah hilang,'' kata Condro.

Polisi akhirnya membawa Farhany ke rumah sakit untuk diperiksa.

Meski linglung, kata Condro, Farhany sempat menjawab sejumlah pertanyaan polisi. Dia mengaku ingat berangkat ke tempat les bimbingan belajar. Akan tetapi dia tidak masuk ke kelas.

''Saat tersadar dirinya sudah berada di dalam mobil yang isinya tiga pria dan seorang perempuan, dan kemudian korban pun kembali tidak sadar,'' kata Condro.

Saat kembali sadar, Farhany menemukan dirinya sendirian dalam satu ruangan gelap. Setelah terdiam beberapa lama dia keluar ruangan itu dan ternyata hari sudah pagi. ''Saat itu korban berjalan ke musala yang ternyata berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan,'' ujar Condro.

Farhany kemudian ditolong oleh seseorang. Dia diberi makan dan uang yang jumlahnya tidak diingat. Penolong kemudian mengarahakan Farhany ke stasiun kereta. ''Dengan uang itu korban akhirnya naik comuterline ke Bogor,'' kata dia.

Sesampainya di Stasiun Bogor, Farhany melanjutkan perjalanan dengan ojek ke sekolahnya di YPHB, dan akhirnya ditemukan oleh petugas Polsek Bogor Utara. ***