BENGKALIS - Berakhirnya masa bakti kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bengkalis periode 2016-2018 memunculkan bursa kandidat calon ketua PWI baru. Beberapa nama pengurus dan anggota PWI pemegang kartu biasa yang memenuhi persyaratan menjadi calon ketua mulai bermunculan.

Beberapa nama yang mencuat yaitu, Bakhtaruddin (Metro Terkini), Zulkarnain (Metro Riau), Agusetiawan (cakaplah.com), Amat Zahir (Posmetro Mandau), Fiza (Reporter RRI), Alfisnardo (Antara Riau), Adi Putra (Rakyat Riau), Mazwin (Posmetro Mandau) dan Darmayanto (NadaRiau.com).

"Belum ada perubahan jadwal pelaksanaan sesuai koordinasi pihaknya dengan PWI Riau. Konfercab PWI Kabupaten Bengkalis dijadwalkan pada tanggal 21 sampai 22 Oktober mendatang," kata Ketua pelaksana Konfrencab PWI Bengkalis.

Bakhtarudin wartawan Metro Terkini ini cukup terbilang paling senior sebagai pengurus PWI Kabupaten Bengkalis. Ia kini juga menjabat sebagai sekretaris PWI Bengkalis yang diketuai oleh Usman Malik.

Begitu juga halnya dengan Zulkarnain, Agusetiawan, Fiza, Amat Zahir, Mazwin, Alfis, Darmayanto, Adi Putra. Hampir semua bakal calon ketua PWI Kabupaten Bengkalis ini sudah memiliki pengalaman cukup lama di bidang jurnalis.

Hingga setakat ini, Zulkarnain masih melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti pemilihan ketua PWI Bengkalis yang demokratis dan terbuka. Dia juga mengaku senang mendengar banyak kandidat calon Ketua PWI Bengkalis.

Sementara Agusetiawan, wartawan Cakaplah.com sudah menyatakan sikap untuk bersaing dalam Konferensi Kabupaten PWI.

Menurutnya, konferensi kabupaten menjadi pesta demokrasi jurnalis Bengkalis sekaligus menjadi pembelajaran dan edukasi politik bagi anggota PWI untuk bersaing secara demokratis tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun.

“Jadikan konferensi kabupaten sebagai semangat pembaharuan untuk PWI yang lebih bermartabat, berintegritas dan profesional,” katanya.

Konferensi PWI Kabupaten Bengkalis yang akan memilih ketua baru ini juga menjadi kesempatan untuk mendorong pers daerah yang lebih profesional.

“Kita ingin berkontribusi secara nyata membangun pers daerah yang lebih bermartabat dan profesional melalui pemilihan ketua PWI yang baru. Siapapun figur ketua PWI yang baru, harus bisa menerapkan itu,” katanya.

Apalagi, sebagai organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia, PWI harus bersinergi dengan semua stakeholder pemerintah dan dunia usaha untuk membangun Bengkalis agar lebih maju dan lebih baik lagi.

“Karena itu saya siap maju pada pemilihan Ketua PWI Bengkalis ini. Ketua PWI harus bisa merangkul semua perusahaan pers dan media di Bengkalis untuk bersama-sama membangun pers daerah menjadi lebih profesional,” ujarnya.

Wartawan muda yang sudah lulus Uji Kopetensi Wartawan (UKW) di Provinsi Riau ini berkomitmen PWI harus bisa diterima semua pihak tanpa ada pembedaan latar belakang kelompok media.

“PWI harus tampil dengan wajah baru. Pembaharuan mutlak dilakukan. Jangan sampai PWI menjadi alat kepentingan dari pihak manapun. Ini organisasi wartawan, karena itu harus sejajar dan bersinergi dengan semua pemangku kepentingan untuk mendorong pers yang lebih profesional,” katanya.

Agus mengaku kesediaannya untuk maju karena adanya dorongan dari anggota PWI yang menginginkan pembaharuan dalam organisasi PWI Bengkalis. “Saya ingin PWI masa depan tampil dengan wajah baru tanpa bayang-bayang kepentingan di luar organisasi ini. Saatnya PWI harus membuka diri dengan perubahan,” tegasnya.

Kandidat lainnya, Mazwin menegaskan dirinya siap maju pada Konfercab PWI Bengkalis. Kalau ditakdirkan terpilih, harapannya akan ada transparansi di tubuh PWI Kabupaten Bengkalis.

“Tujuan saya tidak muluk-muluk untuk organisasi ini. Transparan, terbuka dan merangkul seluruh anggota. Organisasi ini bukan untuk segelintir orang, tapi untuk semua yang tergabung di dalamnya. Baik anggota muda maupun anggota penuh. Selama dia tercatat sebagai anggota PWI, wajib kita perhatikan,“ kata Mazwin.

Sementara Ketua PWI Bengkalis, Usman Malik yang segera mengakhiri masa baktinya berharap konferensi Kabupaten ini sebagai wahana regenerasi pengurus bisa memunculkan figur terbaik. Ia juga berharap jangan sampai ada unsur politis dalam pemilihan ketua baru.

“Ini pemilihan ketua organisasi wartawan, jadi jangan ada politisasi. Jangan ada intrik apalagi politik uang. Kita mencari figur regenerasi terbaik. Jadikan ini ajang pemilihan yang demokratis agar mendapatkan ketua yang terbaik,” katanya.

Ketua PWI Bengkalis dua periode ini juga menegaskan, siapapun anggota PWI yang memenuhi persyaratan bisa maju mencalonkan diri. “Siapapun berhak maju selama memenuhi persyaratan. Ayo, jadikan pemilihan ini sebagai ajang demokrasi bagi jurnalis dan jangan ada unsur politis dalam pemilihan ini. Pilihlah yang terbaik untuk kebaikan semua,” pesannya. ***