PEKANBARU - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sempat menemui dua mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau (UR) yang membentangkan poster protes terhadap dirinya, Rabu (9/5/2018) sore di halaman Masjid An-Nur Pekanbaru - Riau.

Dalam pertemuan singkat tersebut, mahaiswa BEM UR ini menyampaikan beberapa aspirasi masyarakat Riau, diantaranya soal pajak pertalite dan masa depan blok Rokan.

"Banyak persoalan di Riau yang tidak kunjung selesai di pusat," kata Mensospol Presma UR, Muhammad Hafis sembari terus berjalan dibawa aparat.

Ia dengan tegas juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap pemerintah pusat yang tak kunjung merespon penderitaan masyarakat Riau yang tercekik pajak pertalite dan sempat mengalami kelangkaan BBM.

"Soal penurunan pajak pertalite yang sudah disetujui Gubernur dan DPRD Riau 2 April lalu, buktinya hingga kini belum turun. Padahal kalau pajak pertalite turun masyarakat akan terbantu. Tapi buktinya evaluasi pajak pertalite belum turun-turun dari pusat," tukasnya.

Sebelumnya dua mahasiswa yang berasal dari BEM UR yang mengenakan kaos bertuliskan "Hidup di Riau Tak Semanis Janji Jokowi" diamankan pasukan pengamanan presiden (Paspampres) usai membentangkan poster protes kepada Presiden RI, Joko Widodo, Rabu sore.

Tak berselang lama, Paspampres kembali menciduk tiga mahasiswa UR lainnya yang merupakan teman dari dua mahasiswa yang sudah ditangkap sebelumnya. Sehingga, totalnya ada lima mahasiswa BEM UR yang diinterogasi intel dan Paspampres.

Presma BEM UR, Randi mengatakan, bahwa ia melakukan aksi ini untuk menyuarakan jeritan rakyat yang hidup sengsara di bumi penghasilan minyak dan gas (migas) terbesar di negeri ini.

"Kita sekarang mengalami kenaikan Pertalite dan BBM. Kondisi ini sangat berbeda sangat senjang dengan provinsi yang lain," teriak Randi ketika diwawancara GoRiau.com sembari digelandang Paspampres untuk diperiksa.

Adapun lima mahasiswa yang diamankan dan diinterogasi tersebut, diantaranya Randi, Dedi, Candra, dan Hafiz. Mereka merupakan BEM UR. ***