JAKARTA - Gulat terus menggeliat. Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) 2018-2022 pimpinan Trimedya Panjaitan memang tengah menghadapi tugas besar mempersiapkan Timnas untuk Asian Games XVIII/2018, di mana mereka ditantang untuk mempersembahkan satu medali emas.

Namun, hal itu tidak membuat pergerakan cabor Olimpiade ini terhenti. Roda kompetisi terus berputar. Sejumlah daerah atau provinsi tetap menggelar event.

Pergelaran event atau kejuaraan di berbagai daerah atau provinsi ini tentunya menjadi bagian dari upaya mempertahankan konsistensi dan kesinambungan proses pembinaan. 

Program penggemblengan bibit-bibit bertalenta atau berpotensi dari daerah tentu harus tetap rutin dijalankan.

Saat ini, tengah dilangsungkan Kejuaraan Gulat khusus kadet se Kalimantan Timur, yang diikuti 173 peserta dari 10 Kabupaten/Kota se-Kaltim. Kejuaraan digelar selama dua hari, mulai Sabtu (28/4/2018) pagi tadi hingga Minggu (29/4) besok.

"Jumlah peserta sedemikian itu sudah sangat banyak," ungkap Buyamin, salah satu pengurus Pengprov PGSI Kaltim yang juga pelatih di Timnas Gulat Asian Games Indonesia.

Kalimantan Timur adalah barometer kekuatan gulat nasional. Oleh karena itu Kaltim tentunya "wajib" untuk terus memutar roda kompetisinya, baik untuk kategori remaja, kadet, yunior dan senior.

Kompetisi gulat remaja dikhususkan untuk usia 13-15 tahun, kadet 16-17 tahun, yunior 18-20 tahun, dan di atas itu sudah masuk kategori senior.

Semakin tumbuhnya kegairahan menggelar kompetisi dari berbagai daerah tentunya juga menjadi tantangan tersendiri bagi Kaltim dalam upaya mempertahankan hegemoninya di pentas nasional. 

Apalagi, daerah lain juga terus berupaya menggeber kompetisi internalnya. Pengprov PGSI Jateng dan Sumut beberapa waktu lalu sudah menggelar kejuaraan khusus kadet dan yunior pula.

Jateng juga sudah bersiap menggelar Liga Gulat Mahasiswa yang diputar dalam beberapa seri setiap tahunnya. Sementara itu, Pengprov PGSI Jatim juga tak mau tertinggal. Dalam waktu dekat Pengprov PGSI Jatim menggelar Kejuaraan khusus anak-anak dan remaja, tepatnya pada 13-15 Mei 2018 di Batu, Malang.

"Itu sudah menjadi agenda rutin dari Pengprov PGSI Jatim," ujar Fathur Rahman, Bendahara Pengprov PGSI Jatim. 

Menurut pelatih Timnas Asian Games putri Indonesia ini, setiap tahunnya Pengprov PGSI Jatim menggelar tiga kompetisi internal, yakni remaja, kadet dan yunior. 

"Kami mendapat bantuan dari KONI Provinsi, sementara untuk event yang digelar oleh kabupaten atau kota, ditanggung masing-masing," papar Fathur Rahman, yang sebagai manajer sukses mengantar pegulat Jatim, Banten dan Jateng membawa pulang 4 medali emas, 8 perak dan 5 perunggu dari Kejuaraan Gulat Kadet dan Yunior ASEAN, awal April lalu di Rayong, Thailand.***