KARACHI - Pesawat airbus milik maskapai Pakistan Internasional Airlines (PIA) jatuh di Karachi, Pakistan, Jumat (22/5/2020) sore. Dari 98 orang yang ada dalam pesawat tersebut, dua orang dipastikan selamat, meskipun mengalami luka-luka.

Dikutip dari merdeka.com, penerbangan PK 8303 jatuh itu di kawasan pemukiman penduduk. Pesawat Airbus 320 yang sedang menuju Bandara Internasional Jinnah, Karachi itu mengangkut 91 penumpang dan tujuh awak kabin.

Laman Sky News melansir Sabtu (23/5), pihak maskapai mengatakan pilot pesawat sudah melaporkan ada masalah teknis dan saksi melihat pesawat yang terbang dari Lahore itu berusaha mendarat dua atau tiga kali sebelum menabrak menara sinyal dan menghantam rumah-rumah penduduk di kawasan Model Colony, beberapa kilometer dari bandara.

Sumber di pemerintah mengatakan kepada Sky News, salah satu korban selamat adalah presiden Bank Punjab, Zafar Masud.

Cuplikan video yang diterima Sky News memperlihatkan seorang pria yang disebut Masud digotong keluar dari puing-puing reruntuhan yang masih dilalap api. Masud diketahui duduk di kursi 1C.

Juru bicara pemerintah provinsi Abdur Rashid Channa mengatakan seorang bankir selamat dari insiden itu dan dia berbicara saat sedang berada di rumah sakit.

''Terima kasih. Allah Maha Pengampun,'' kata si penumpang selamat itu, seperti disampaikan dalam pernyataan pemerintah.

Seorang penumpang lagi yang dilaporkan selamat bernama Muhammad Zubair.

Sedikitnya tiga orang di lapangan terluka dalam insiden ini.

Sejauh ini sudah 17 jenazah dan enam orang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat, kata direktur Rumah Sakit Jinnah Seemin Jamali.

''Pesawat itu pertama menabrak menara sinyal lalu menimpa rumah-rumah,'' kata saksi bernama Shakil Ahmad.

''Yang kami dengar terakhir kali pilot mengatakan dia mengalami masalah teknis,'' kata juru bicara PIA Abdullah H Khan dalam pernyataan video. ''Ini insiden yang sungguh tragis.''

Pilot mengirimkan peringatan darurat dan mengatakan kepada menara pemantau, pesawat kehilangan tenaga dari dua mesinnya ketika berusaha mendarat yang kedua kali, kata sebuah rekaman suara yang diunggah ke liveatc,net. Situs itu sebelumnya sering merilis rekaman suara dari pesawat.

Setelah pesawat membatalkan usaha pendaratan yang pertama dan kedua, menara pemantau mengatakan pilot itu keluar dari jalur penerbangan.

''Kami berputar kembali, pak, mesin kami mati,'' dan menara pemantau mengatakan mereka sudah mengamankan dua landasan yang akan jadi tempat mendarat pesawat.

Setelah itu 12 detik kemudian pilot mengatakan ''mayday, mayday, mayday'' lalu pilot diberitahu untuk mendarat di salah satu landasan pacu. Kemudian tidak ada komunikasi lagi setelah itu.

Dikhawatirkan korban akan bertambah di kawasan Model Colony tempat pesawat jatuh di daerah padat penduduk.

Mayor Wasim Akhtar mengatakan sedikitnya lima atau enam rumah hancur dihantam pesawat.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam kicauan di Twitter mengatakan: ''Saya terkejut dan sedih dengan jatuhnya PIA. Penyelidikan akan segera dilakukan. Teriring doa dan duka cita bagi keluarga korban.''

Juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan dalam cuitan di Twitter menuturkan helikopter dikerahkan dalam upaya pencarian dan penyelamatan. Tentara paramiliter juga didatangkan ke lokasi bersama tim pemerintah setempat.

Penerbangan dari Lahore ke Karachi biasanya memakan waktu 1,5 jam.

Dokumen penerbangan memperlihatkan pesawat itu pertama terbang pada 2004 dan dilakukan pemeriksaan 1 November 2019.

Kepala teknis PIA menandatangani sertifikat pada 28 April yang menyatakan seluruh pemeriksaan dan perawatan pesawat sudah dilakukan dan pesawat itu memenuhi seluruh standar keselamatan untuk terbang.

Airbus belum memberikan tanggapan atas kejadian ini.***