PEKANBARU - Bank Riau Kepri terus menunjukkan perkembangan positif meski kondisi ekonomi global mengalami penurunan. Bahkan selama 2017 lalu, bank milik beberapa pemerintah daerah ini masih bisa membukukan laba Rp 454 miliar atau naik 0,34 persen dari tahun sebelumnya Rp Rp452,9 miliar.

Hal itu terungkap pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Tahun 2018 yang berlangsung Jumat sore (9/2/2018)hingga Sabtu (10/2/2018) dinihari di Ballroom Dang Merdu Lantai 4, Gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri. Rapat dibuka oleh Wakil Gubernur Riau H. Wan Thamrin Hasyim dan dihadiri oleh seluruh perwakilan pemegang saham.

Pada laporan direksi disampaikan bahwa secara menyeluruh, kendati ekonomi Sumatera pada Triwulan III tumbuhnya 4,34% dibandingkan dengan tumbuhnya ekonomi Indonesia sebesar 5,06% serta pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau adalah sebesar 2.85% dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepri 2,41persen namun berkat dengan hasil kerja keras seluruh insan Bank Riau Kepri diperoleh laba sebesar Rp 454.395 miliar pada tahun buku 2017 dan angka tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 452.9 miliar.

Selain itu, kredit Bank Riau Kepri pada tahun 2017 bertumbuh sebesar 3.06 persen yaitu dari Rp15,088 T menjadi Rp 15,546 T. Prestasi pertumbuhan kredit yang diraih bank berlogo tiga layar terkembang ini jauh lebih baik pada kondisi perbankan buku II secara nasional yaitu bertumbuh minus sebesar 8,92 persen.

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) yang diraih bank kebanggaan masyarakat Riau dan Kepri ini pada akhir tahun 2017, tumbuh sebesar 37,11 persen yaitu dari Rp12,049 T pada akhir tahun 2016 menjadi Rp16,520 T pada akhir tahun 2017.

Sementara itu, mengenai komposisi dana pemerintah daerah terhadap dana non pemerintah daerah yaitu dana pemerintah daerah dengan porsi 3,34% dan dana non pemerintah daerah sebesar 96,66 persen. (rls)