JAKARTA - Kedatangan Presiden Jokowi ke Kuta, Bali, Jumat (22/12), terbukti berbicara banyak. Tak hanya Bali yang langsung on. Tetangganya, Lombok di Nusa Tenggara Barat jadi ikutan tambah pede. Diskon hotel dan beragam acara menarik langsung disiapkan untuk menyambut liburan akhir tahun.

Bagi yang penasaran, silakan datang langsung ke Lombok. Dijamin fun. Full entertaining. Harganya pun dijamin murah. Hotel Golden Palace misalnya. Hotel bintang empat di Lombok itu siap mengadakan event tahun baru 2018 dengan Exclusive Gala Dinner bersama Jikustik.

"Di Hotel Golden Palace merayakan malam pergantian tahun baru bersama Jikustik. Selain itu, kita juga memberikan diskon besar untuk hotel-hotel lainnya. Semua sudah tidak ragu lagi setelah mendapat kepastian kabar dari Gunung Agung dari pemerintah. Semua makin pede karena Presidennya sampai turun langsung ke Kuta Bali," ujar Manajer Hotel Golden Palace, Ernanda, Sabtu (23/12).

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD Nusa Tenggara Barat (NTB) Abdul Hadi, nengatakan, hotel-hotel lain geraknya juga sama. Semua sama-sama berlomba meng-create even menarik dengan tawaran harga yang super miring.

"Lombok sama seperti Bali, aman dikunjungi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena di Lombok saat erupsi Gunung Agung kemarin tidak ada yang menggunakan masker. Dan wisata di Lombok masih aman-aman saja," kata Abdul Hadi.

Kawasan Kuta, Mataram, Gili Trawangan, Gili Meno, Senggigi, jadi makin pede menawarkan paket-paket menariknya. Hart Hotel misalnya. Hotel Bintang 3 di Jalan Arjuna No. 14 Cakranegara Barat Lombok, Mataram, Lombok ini menawarkan kamar seharga Rp 204.884 dari sebelumnya Rp 500.000, Fortune Hotel diskonnya juga hampir 50%, dari Rp 400.000 menjadi Rp 231.405.

"Mosaix Gili Bungalows tak mau kalah. Hotel yang berada di Gili Trawangan ini yang semula harga kamarnya Rp 1.404.959, liburan akhir tahun ini tarifnya turun drastis, hanya Rp 551.432," ungkap Abdul Hadi.

Penggemar homestay juga diiming-iming harga yang bersahabat. Rinjani Trails Homestay and Restaurant diskonnya lebih gila lagi, dari Rp 500.000 per kamar, kini hanya Rp 105.917 per kamar. Sementara Krisna Homestay menawarkan haga Rp 148.946 dari sebelumnya Rp 185.951.

Hasilnya? Tingkat hunian hotel di Nusa Tenggara Barat makin oke. Destinasinya makin banyak dikunjungi wisatawan. Fathul Khairi, Manajer Hart Hotel sampai tak henti menyunggingkan senyum lantaran tingkat hunian hotel dan tamu yang berkunjung ke Hart Hotel sudah meningkat. Jika di minggu pertama Desember banyak terjadi cancellation atau postpone jadwal kunjung, minggu ini Hart Hotel mulai dipenuhi tamu.

“Beberapa repeater guest kami memang tetap mengikuti jadwal berlibur mereka. Di samping itu, kami dari manajemen hotel juga lakukan kampanye online. Kami meminta bantuan para tamu hotel, memegang satu tulisan yang jelaskan mereka sedang  berada di Gili Trawangan,  memasang foto-foto mereka untuk meyakinkan bahwa Gili Trawangan aman. Lombok juga aman,” ujar Fathul.

Menpar Arief Yahya juga ikutan setuju dengan industri di Lombok. Kedatangan Presiden Jokowi ke Bali, baginya, adalah kabar baik bagi pariwisata Bali dan Lombok. "Tanpa perlu banyak bicara, kehadiran Presiden ke Bali sudah bicara banyak," tegas Arief.

Layangan apresiasi pun langsung dialamatkan untuk industri di Lombok. Dia mengatakan, jika industri pariwisata kompak mengkampanyekan dan memberikan diskon khusus, mereka akan mengenang hospitality industri di Lombok. Akan muncul bersimpati. Dan ini berpotensi menjadi customers loyal. “Kebaikan industri di Lombok akan ada di hati dan pikiran mereka. Apalagi dengan adanya diskon khusus untuk liburan akhir tahun. Wisatawan tidak akan ragu lagi datang ke Lombok,” kata Menpar Arief Yahya.

Jika memungkinkan, pihak hotel juga menyediakan transportasi selama ada di Lombok. Sediakan transport free dari hotel ke bandara atau sebaliknya. Jika memungkinkan juga, perkenalkan destinasi unggulan di Lombok, sekaligus promosi destinasi dan event.

"Selain itu siapkan hiburan apa saja yang membuat mereka asyik. Bisa di hotel, bandara, pelabuhan, maupun tempat berkumpul mereka. Beri atraksi yang membuat mereka merasa nyaman. Sekaligus promosi budaya Lombok yang bisa mengundang mereka datang lagi,” pungkas Menpar Arief Yahya. ***