JAKARTA – Sehari sebelum dibantai, Brigadir Nofriansyah Hutabarat atau Brigadir J mengirim pesan melalui WA ke istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Isi pesan Brigadir J ke Putri Candrawathi itu diungkap aktivis Irma Hutabarat dalam dialognya dengan mantan Kepala Badan Intelijen Strategis atau Kabais TNI Soleman B Ponto.

Dikatakan Irma, dalam pesan itu, Brigadir J meminta Putri mengembalikan dua senjatanya yang dilucuti Putri di Magelang.

''Pada waktu (Brigadir J) di Magelang, senjatanya, satu laras panjang dan satu pistol diminta oleh PC (Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo), lalu diserahkan kepada Bripka RR,'' kata Irma Hutabarat, seperti dikutip dari Suara.com.

Sambung Irma, saat rombongan melakukan perjalanan pulang dari Magelang ke Jakarta, Brigadir J memohon kepada Putri Candrawathi untuk mengembalikan dua senjatanya yang dilucuti.

"Ibu bolehkah dikembalikan senjata saya," kata Irma Hutabarat menirukan isi chat WA Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Irma Hutabarat menduga Brigadir J tidak mengetahui alasan mengapa senjata miliknya dilucuti.

Bahkan Irma Hutabarat pun yakin jika saat itu Brigadir J tidak mengetahui jika dirinya akan dibantai.

''Dia (Brigadir J) tidak tahu akan dibunuh atau dibantai,'' ucap Irma Hutabarat.

"Tetapi dua senjata satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan," kata Irma Hutabarat.

Irma Hutabarat menduga-duga, karena perampasan senjata itu sudah dilakukan sehari sebelum kejadian, artinya ada satu rencana besar yang tidak diketahui Brigadir J.***