SELATPANJANG - Camat Tunjiarto sampaikan keluhan terkait ancaman abrasi di Pulau Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Akibat abrasi itu, banyak warga Rangsang pindah ke Kepulauan Riau.

Keluhan tersebut disampaikan Tunjiarto saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Rangsang, Selasa (13/2/2018).

"Yang terus menghantui kami masalah air pasang," kata Tunjiarto.

"Sekarang sudah sampai Februari air pasang besar. Dari Oktober sampai Februari, akibatnya wilayah perkotaan direndam air asin," tambah mantan Camat Tebingtinggi Timur itu lagi.

Dijelaskan Tunjiarto, untuk di Pulau Topang, saat ini sudah hampir 2 KM daratan habis akibat abrasi.

Sementara di Tanjungmedang, sekitar 150 kk nelayan dan petani sekarang pindah ke Kepulauan Riau. Ada yang mencari keuntungan di Tanjungbatu, Tanjungbalai, dan Kota Batam.

"Ini yang kami harapkan ada penanganan maksimal. Jangan sampai warga di Gayung juga ikut pindah," harap Tunjiarto.

Untuk di Kepulauan Meranti, abrasi memang menjadi momok yang belum teratasi. Semua pulau mempunyai titik-titik abrasi. Yang paling terparah memang terjadi di Pulau Rangsang.

Meski masuk kategori pulau terluar, namun sampai saat ini belum ada penanganan abrasi secara maksimal dari pemerintah pusat. Sementara setiap saat tebing-tebing di pulau terus saja runtuh ke laut. ***