JAKARTA - Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) membuktikan ancamannya menghadang mobil dinas Presiden Joko Widodo.

Malam ini, mereka yang telah bertahan di depan Istana Negara berminggu-minggu akhirnya menerobos iring-iringan mobil Jokowi yang dijaga oleh Paspampres.

Insiden saling dorong terjadi pukul 18.54 WIB di dekat Taman Pandang Istana, tepatnya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Salah seorang istri dari awak mobil tangki terpantau berhasil menemui Jokowi dan berbincang dengan presiden yang bertahan di dalam mobil.

Saat ingin mendekati dialog itu, wartawan tidak diizinkan mendekat atau mengambil gambar lebih detail.

Sejumlah demonstran lain tidak berhasil merangsek mendekati mobil RI 1 karena dihadang oleh petugas kepolisian dan Paspampres bersenjata lengkap.

Iring-iringan presiden sempat tertahan sekitar 15-20 menit akibat aksi nekat para demonstran yang kecewa.

Sejauh ini dilaporkan setidaknya dua orang pingsan dan akan dilarikan ke rumah sakit akibat bentrokan kecil dengan petugas pengamanan.

Ancaman menghadang mobil Jokowi sempat diutarakan perwakilan massa SP-AMT saat diwawancara kemarin (Selasa, 12/2).

"Apabila tidak diselesaikan (kasus PHK), kami terpaksa apabila ada iring-iringan mobil Pak Presiden pasti akan kami hadang, kami akan langsung sampaikan ke Pak Jokowi bahwa persoalan kami ini diselesaikan," ucap perwakilan SP-AMT, Nuratmo.

Sebanyak 1.095 awak mobil tangki Pertamina di bawah naungan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin di-PHK massal via SMS pada tahun 2016.

Tidak ada penyelesaian, beberapa bulan belakangan, awak mobil tangki membentuk Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) Pertamina untuk menyuarakan hak-hak mereka.

Mereka menggelar rangkaian aksi di depan kantor Kementerian BUMN dan Istana Negara. SP-AMT melakukan aksi kubur diri, aksi obor, dan berhari-hari menginap di depan Istana Negara dengan mendirikan tenda seadanya. ***