JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengapresiasi komitmen Asia Pasific Rayon (APR) dalam mendorong pertumbuhan industri tekstil domestik melalui pengembangan industri tekstil dari serat kayu menjadi bahan tekstil jenis rayon.

"APR sudah mengubah dan membuat produk yang awalnya hanya pulp (bubur kertas, red) jadi kertas, sekarang jadi rayon yang menjadi bahan tekstil. Ini sangat kami apresiasi, karena apa yang dilakukan mereka ini membantu geliat industri tekstil lokal," kata Perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Riau, Asrizal di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (21/2/2020) malam.

Apa lagi, kata Asrizal, Pabrik APR berada di Kabupaten Pelalawan, Riau. Bahkan, pabrik produsen viscose rayon terintegrasi pertama di Asia ini juga baru saja diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), pada Jumat (21/2/2020) kemarin.

Tidak hanya itu saja, APR juga giat menggandeng desainer-desainer muda dan berbakat dari Riau untuk diajak kolaborasi dan diikutsertakan dalam iven bergengsi seperti Muslim Fashion Festival (Muffest). Contohnya tahun ini, APR menggandeng Andi Fitri Hartuti dan Thiffa Qaisty Salsabila yang merupakan anak jati Riau untuk berkolaborasi menciptakan busana muslim elegan, modis dan modern yang terbuat dari viscose rayon APR. Hasilnya pun sangat luar biasa, bahkan ketika peragaan busana kreasi dua dara cantik dari Riau ini ditampilkan, para penikmat fashion tak henti-hentinya bertepuk tangan. Benar saja, hal ini pun sekaligus menjadi pembuktian bahwa anak-anak Riau pada dasarnya juga mampu bersaing dengan anak-anak lainnya, tak terkecuali dari ibu kota sekalipun.

Melihat segala potensi tersebut, Asrizal pun berkeyakinan hal ini sangat memungkinkan untuk Riau menjadi centralnya busana muslim yang terbuat dari bahan viscose rayon dari APR. Yang mana, anak-anak Riau yang menjadi desainernya dan APR sebagai penyedia bahan bakunya.

"Bahan bakunya sudah ada, Pabrik APR di Pelalawan juga sudah diresmikan langsung oleh pak presiden. Anak-anak kita di Riau juga banyak yang berbakat menjadi desainer, khususnya di bidang fashion muslim. Jadi kita berharap, Riau jadi central busana muslim dengan didukung oleh keberadaan APR ini," kata Asrizal yang juga sempat lama menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian Riau ini.

Dua Desainer Muda asal Riau Berhasil Pukau Penikmat Fashion di Muffest 2020

Andi Fitri Hartuti dan Thiffa Qaisty Salsabila, dua desainer muda asal Provinsi Riau ini berhasil memukau ratusan penikmat fashion lewat hasil kreasi busana-busana mereka yang terbuat dari viscose rayon dari Asia Pacific Rayon (APR). Yang mana, busana karya mereka sendiri ini diperagakan oleh model profesional dalam Muslim Fashion Festival (Muffest) 2020, bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jumat (21/2/2020) siang.

Kedua gadis cantik lulusan dari Islamic Fashion Institute ini pun membawa konsep yang berbeda, namun tidak lepas dari tema utama Muffest tahun ini yang mengangkat tema 'Everything Indonesia: From Plantation to Fashion'. Di mana, Andi Fitri mengusung tema 'Boundless' pada karyanya. Sedangkan, Thiffa mengkombinasikan kain tenun Riau dengan viscose rayon dari APR pada fashion show bertajuk 'Dara'.

Dalam kesempatan itu, Andi Fitri yang merupakan anak jati Riau ini mengaku sangat bangga karena diberi kesempatan oleh APR untuk mewakili daerahnya di ajang bergengsi Muffest bertaraf nasional ini.

"Saya sanggat bangga di daerah kita (Riau red) mempunyai perusahaan yang bisa memproduksi kain (viscose rayon, red) yang nyaman dipakai seperti ini. Apa lagi saya juga diberi kesempatan untuk berkreasi membuat busana menggunakan viscose rayon dari APR dan ditampilkan di Muffest 2020. Alhamdulillah," kata Andi Fitri yang juga merupakan alumnus SMAN 1 Siak ini ketika diwawancara GoRiau.com di JCC, Jumat malam.

Seakan tidak ingin tampil mengecewakan, Anfi Fitri yang belum genap berusia 24 tahun ini sangat bersungguh-sungguh selama mendesain, sehingga ia tidak membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan 18 busana dengan konsep 'Boundless' tersebut.

Ia juga mengaku dapat mendesain dengan mudah karena terinspirasi dari bangunan rumah adat di Riau beserta motif-motifnya.

"Untuk pembuatannya sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 mingguan, ada enam desain. Yang setiap desainnya ada 3 look, jadi totalnya ada 18 busana dengan konsep Boundless. Nah, Boundless ini sendiri artinya tak terbatas, seperti ragam kebudayaan kita yang sangat banyak. Namun, untuk kesempatan ini, saya memilih untuk memadukan kreasi dari tenun Riau dengan bahan-bahan dari viscose rayon APR," ujarnya.

Sementara itu, Thiffa Qaisty Salsabila yang juga merupakan salahsatu putri terbaik asal Riau ini memilih untuk mengangkat tema Dara. Alasannya karena ia terinspirasi dari baju kurung atau baju melayu Riau yang dipakai untuk anak dara.

Dengan inspirasi yang sudah tergambar dibenaknya itu, maka tidak heran jika Thiffa hanya membutuhkan waktu sebulan saja untuk dapat menyelesaikan desain dan pembuatan busana kreasi modern baju kurungnya itu.

"Kali ini saya mengkreasikan songket Riau asli dan juga bahan Viscose Rayon untuk innernya supaya terasa nyaman. Karena tenun itukan bahannya memang agak panas dan kasar, makanya kita mix dengan bahan viscose dari APR, sehingga pemakai merasa nyaman. Dan memang kolaborasi antara kain tenun dan viscose ini sangat pas," kata Thiffa.

Terlebih lagi, lanjut Thiffa, produsen Viscose Rayon juga berasal dari kampung halamannya sendiri di Riau.

"Jadi berasanya pas acara ini seneng banget. Selain memperkenalkan karya saya, juga bisa memperkenalkan Riau ke seluruh Indonesia. Biar senua orang Indonesia tau kalau Indonesia punya Viscose Rayon sendiri yaitu di Riau. Dan juga memperkenalkan bahwa Viscose Rayon ini sangat ramah terhadap lingkungan," ucapnya.

Diakhir wawancara, Thiffa pun tak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasihnya kepada APR yang telah memberikan kesempatan emas untuk tampil di Muffest tahun ini kepadanya.

"Sangat senang diberikan kesempatan oleh APR untuk tampil di Muffest 2020. Harapan saya APR semakin sukses dan semakin dikenal di dunia," tutup Thiffa. ***