JAKARTA - Rekonstruksi kasus ayah kandung membunuh bayinya sempat ricuh. Sorakan warga terus mengiringi langkah MS (23) sejak ia turun dari mobil tahanan menuju rumahnya di Gang Bijaksana, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tempat ia menghabisi nyawa bayinya.

Beberapa warga yang kesal bahkan mengayunkan tangannya ke arah muka MS yang berjalan menunduk dengan pengawalan kepolisian. "Huuuuh, dasar pembunuh enggak tahu diri, anak sendiri tega banget dibunuh," teriak warga yang kesal dengan tindakan MS.

"Enggak tahu malu dasar," timpal warga lainnya sambil merekam wajah pelaku dengan ponselnya.

MS datang kembali ke rumahnya untuk menjalani rekonstruksi pembunuhan yang dilakukannya kepada KQS, darah dagingnya yang baru berusia tiga bulan.

Rekonstruksi digelar tertutup di dalam rumah tersebut. Kepada Wartawan, Panit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, Ipda Basir mengatakan total ada 18 adegan yang dilakoni MS dalam rekonstruksi ini.

Adegan dimulai sejak MS ditinggal di dalam kamar bersama KQS kemudian ia memukul, menggihit sampai memelintir tubuh bayi malang tersebut. "Total ada 18 adegan yang dijalani tersangka dan semuanya sesuai dengan BAP," kata Basir kepada wartawan, Senin (13/5/2019).

Rekonstruksi tersebut turut dihadiri SK (22) ibunda korban yang juga istri pelaku serta anggota keluarga korban. Selama rekonstruksi, SK terlihat sangat shock dan terus menangis histeris. Ia pun terpaksa harus ditenangkan oleh petugas Polwan.

SK tak kuasa melihat kekejian suaminya yang tega menghabisi nyawa buah hatinya, dimana saat kejadian pada Sabtu (27/4/2019) lalu ia sedang berbelanja ke pasar. "Adegan kunci ada di adegan 8 saat pelaku menghabisi nyawa korban dan rekonstruksi ini bertujuan untuk melengkapi BAP," kata Basir.

Selesai menjalani rekonstruksi, MS yang mengenakan kaus tahanan Polsek Kebon Jeruk itu pun kembali disoraki warga. Ia sama sekali tak mengeluarkan sepatah kata pun dan berlindung di kawalan kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, bayi berusia tiga bulan berinisial KQS tewas pada Sabtu (27/4/2019) setelah dipukul, digigit hingga dipelintir oleh MS yang merupakan ayah kandung sendiri.

Aksi keji itu dilakukan MS di rumah mereka saat sang istri sedang berbelanja ke pasar. KQS sempat dilarikan ke Puskesmas Kebon Jeruk namun nyawanya tak tertolong.

Kasus ini terungkap setelah pihak puskemas melaporkan adanya korban meninggal tidak wajar ke Mapolsek Kebon Jeruk pada Selasa (30/4/2019) atau tiga hari setelah tewasnya KQS.

Kepada polisi, MS mengaku tega menghabisi nyawanya karena malu anak tersebut merupakan hubungan diluar nikah antara ia dan SK (22). Sebelumnya, bahkan MS pernah mematahkan tangan dan kaki KQS karena menganggap anaknya itu merupakan pembawa sial baginya.***